Didorong UNS, Petani Pacitan Kini Mampu Olah Kunyit Jadi Minyak Atsiri

Amirudin Zuhri - Rabu, 02 Februari 2022 11:12 WIB
Minyak Atsiri dari kunyit (ist)

SOLO-Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil mendorong petani kunyit di Desa Bandar, Kabupaten Pacitan melakukan hilirisasi empon-empon, utamanya kunyit. Para petani bisa mengolah kunyit menjadi minyak atsiri.

Pendampingan dilakukan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS kepada kelompok tani Suroloyo I, Desa Bandar. Dalam pendampingan selama tahun 2021, para petani tidak hanya menjual kunyit dalam bentuk basah saja.

Namun diolah sehingga menghasilkan produk dengan nilai tinggi, yakni minyak atsiri. Penyulingan dilakukan dengan metode uap-uap dan menjual minyaknya ke industri.

“Selama ini, hasil panen kunyit dari petani langsung dijual dengan harga rendah ke tengkulak. Oleh karena itu perlu upaya dalam rangka meningkatkan nilai tambah ke petani,” kata Fea Prihapsara, ketua kegiatan pengabdian dari UNS, Selasa (1/2/2022).

Peralatan untuk mengolah kunyit menjadi minyak atsiri dalam pendampingan yang dilakukan UNS kepada petani kunyit di Desa Bandar, Kabupaten Pacitan./UNS

Pendampingan dibiayai menggunakan dana hibah pengabdian masyarakat dari Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) tahun 2021. Dana dimanfaatkan untuk investasi peralatan dalam mengolah kunyit menjadi minyak atsiri.

Minyak atsiri kunyit (Turmeric oil) memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengatasi depresi, perasaan cemas, mengatasi arthritis, nyeri sendi, meredakan flu dan batuk, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membuat kulit halus, bercahaya, dan mengatasi gangguan pencernaan.

Minyak kunyit juga dapat dijadikan aromatherapy, minyak urut, obat tradisional, dan kosmetik. Sedangkan hidrosol sering disebut sebagai hydrolate, florasol, maupun distillate water, merupakan bagian dari komponen dari minyak atsiri yang tersuspensi di dalam air suling.

RELATED NEWS