Bupati Pacitan, Indrata Nurbayuaji kemarin, Senin (24/05) melakukan silaturahmi ke Dusun Sono Desa Bangusari Kecamatan Bandar. Kunjungan Bupati ini tak lain adalah melihat secara langsung kondisi warganya yang mengalami stunting.Bupati Aji menyampaikan bahwa penyelesaian kasus stunting di Kabupaten Pacitan harus melibatkan seluruh pihak sehingga target penurunan angka stunting bisa diwujudkan dengan segera.Bupati Indrata menyampaikan “Secara konkrit bersama perangkat daerah melakukan pendampingan, memantau perkembangan khususnya yang masih balita”, seperti dilansir dari laman Pacitankab.Bupati Pacitan tersebut juga akan merealisasikan berbagai program bantuan yaitu berupa edukasi sehingga pola hidup masyarakat di Dusun Sono maupun desa-desa lain di Pacitan bisa berangsur-angsur membaik.Perlu diketahui stunting&nbsp;adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Hal tersebut mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.Sebenarnya masalah stunting di Kabupaten Pacitan tidak dalam kondisi yang memprihatinkan atau di bawah prevalensi stunting 20 persen dari jumlah seluruh balita yang melakukan pengukuran atau masuk dalam kategori ringan,&nbsp;Sejumlah 41 balita terindikasi stunting di Desa Bangunsari sebenarnya hanya terdapat 4 balita saja dari Dusun Sono dan 1 balita dari Dusun Spring, sedangkan sisanya tersebar. Namun demikian, hal tersebut akan terus menjadi perhatian selain COVID-19 yang masih maradang.

Bupati Aji Bersama Masyarakat Dusun Sono Desa Bangunsari Kecamatan Bandar Pacitan

Bupati Aji dan Masyarakat Dusun Sono.jpeg

Bupati Pacitan, Indrata Nurbayuaji kemarin, Senin (24/05) melakukan silaturahmi ke Dusun Sono Desa Bangusari Kecamatan Bandar. Kunjungan Bupati ini tak lain adalah melihat secara langsung kondisi warganya yang mengalami stunting.

Edukasi Masyarakat Prioritas Utama, Stunting Tetap Jadi Perhatian Bupati Aji