&nbsp;Ponsel yang saat ini menjamur terlebih di tengah pandemic COVID-19 seperti saat sekarang ini seolah menjadi barang wajib karena menjadi salah satu media pembelajaran dalam jaringan (daring). Mulai anak-anak hingga manula pun merasa membutuhkan barang mungil yang mampu melanglang dunia ini.
Sekitar awal 1990-an ponsel telah nampak dimiliki oleh orang Indonesia. Memang tidak semasif hari ini. Hanya beberapa orang saja yang memiliki ponsel. Bentuknya pun belum seramping ponsel hari ini. Kala itu ponsel belum bisa dimasukkan ke saku. Ponsel sendiri dikembangkan sejak tahun 1970-an. Siapa sangka keberadaan ponsel sebenarnya telah diprediksikan sejak 1953.Sebuah koran di Amerika Serikat,&nbsp;The Tacoma News Tribune&nbsp;edisi 11 April 1953 menurunkan sebuah tulisan prediksi itu. Adalah Mark R Sulllivan yang mengucapkan hal itu. Mark ialah President dan Direktur Pacific Telephone &amp; Telegraph Co, seperti dilansir dari sijori.id. Ia mengatakan, &ldquo;Telepoin akan dimiliki setiap individu. Mungkin seperti kita membawa arloji, saat ini," ujar Mark, kala itu&rdquo;.
Komen menarik lain ialah prediksi tentang&nbsp;video call. "Saya pikir pengguna akan bisa merlihat satu sama lain saat mereka bertelepon."

Ilustrasi: Ponsel/handphone dan Perkembangannya, Si Kecil yang Melanglang Dunia

Fakta: Keberadaan Ponsel telah Diprediksi sejak 1953

Ponsel yang saat ini menjamur terlebih di tengah pandemic COVID-19 seperti saat sekarang ini seolah menjadi barang wajib karena menjadi salah satu media pembelajaran dalam jaringan (daring). Mulai anak-anak hingga manula pun merasa membutuhkan barang mungil yang mampu melanglang dunia ini.