Salah satu makanan olahan khas di Pacitan adalah grontol. Grontol terbuat dari jagung yang diolah sedemikian rupa, dengan bentuk bijian jagung yang mengembang ditaburi parutan kelapa menjadikan rasa gurih nikmat yang patut dicoba.

Mengolah jagung menjad grontol memang memerlukan proses sedemikan rupa mulai dari direbus dengan air kapur yang bertujuan untuk memisahkan daging dan kulit biji jagung , setelah dicuci sampai bersih lalu disiram direbus kembali sampai biji jagung mengembang.

Kamis (18/6/2020), halopacitan melakukan interaksi dengan pedagang grontol keliling. “Pembuatan grontol melalui proses pertama jagung direbus dengan air kapur untuk memisahkan daging dengan kulit, terus dicuci sampai bersih lalu direbus kembali sampai jagung mengembang” terang Ibu Dwi pedangan grontol dari Kayen Pacitan.

Selanjutnya disamping jagung sendiri rasanya gurih untuk menambahkan rasa yang lebih nikmat grontol jagung yang sudah matang perlu ditambahkan taburan parutan kelapa. Ibu Dwi menambahkan“ Untuk rasa yang lebih gurih ditambahkan parutan kelapa mas. Jangan lupa parutan kelapanya juga ditaburi garam,” Imbuh Ibu empat anak tersebut.

Grontol yang gurih nikmat, pengemasannya baru sederhana hanya memakai daun jati dan harganya sangat terjangkau 1 bungkus grontol dibandrol Rp.1000,00

Grontol sendiri mempunyai keunggulan selain bahan baku jagung yang dipercaya banyak mengandung serat dan vitamin namun proses pengolahan tidak menggunakan minyak, sangat baik untuk camilan program diet. Hal inilah yang membuat grontol semakin dicari dan digemari. Salah satu pembeli mengatakan “Saya dan keluarga sering beli grontol, karena enak dan tidak berminyak”. ujar Nur salah satu pembeli grontol.

“Selain empuk biji jagungnya, perpaduan jagung dan parutan kelapa yang membuat aroma grontol makin lezat “ pungkas Nur.