Halopacitan, Ngadirojo—Kabar tentang akan adanya megatrust atau gempa besar dan tsunami raksasa di laut selatan dinilai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus disikapi dengan bijaksana. Masyarakat tidak usah panik tetapi tetap waspada dan meningkatkan kesiapan bencana.

Hal itu disampaikan Kepala Seksi Peningkatan Ketahanan Masyarakat dari BNPB, Hadi Sutrisno saat menggelar Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo Senin (22/07/2019)

Menurutnya berbagai upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana terus dilakukan oleh pihaknya.

Menurut Hadi BNPB terus menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan ancaman bencana tsunami terutama pada warga yang tinggal di pesisir pantai melalui sosialisasi

"Masyarakat ternyata masih butuh sosialisasi. Kami tidak menakuti orang, tapi memberikan pemahaman bahwa lokasi yang ditinggali rawan tsunami," kata Hadi Sutrisno dalam acara yang diikuti berbagai elemen masyarakat tersebut.

Dietemui Halopacitan usai acara, Hadi Sutrisnomengatakan program sosialisasi ini menitikberatkan pada lokasi di pesisir pantai yang rawan tsunami.

Terkait tentang kabar akan ada gempa besar, dia meminta masyarakat tidak perlu panik dan tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. “Hanya saja tetap selalu siaga sewaktu waktu ada bencana kita semuanya sudah siap untuk menyikapi,” tambahnya.

Dalam beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan tentang prediksi akan adanya gempa besar dengan magnitude 8.8 di pesisir selatan yang diikuti tsunami dengan ketinggian hingga 20 meter.

Sutrisno(35) warga Desa Hadiwarno Kecamatan Ngadirojo yang ikut sosialisasi sosialisasi mengatakan acara ini sangat ah penting untuk menunjang edukasi terkait bencana tsunami. “Kita semakin tahu tentang apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana,” katanya.