Jatim Luncurkan Ayo Ngaji Bareng Gaspol untuk Ojol Perempuan

Amirudin Zuhri - Jumat, 28 Januari 2022 13:02 WIB
Kegiatan pengajian untuk ojol peremuan yang dilaknsakan oleh DP3AK) Provinsi Jatim, (Kominfo Jatim)

SURABAYA-Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jatim, meluncurkan program Ayo Ngaji Bareng Gaspol. Gaspol adalah singkatan dari Gerakan Sayang Perempuan Ojok Online.

Sesuai namanya, kegiatan ini diikuti para perempuan yang berprofesi sebagai ojok online (ojol). Kepala DP3AK Provinsi Jatim, Restu Novi Widiani menuturkan, program ‘Ayo Ngaji Bareng Gaspol’ ini menindaklanjuti pertemuan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dengan para ojol perempuan di Islamic Center Surabaya pada akhir 2021 lalu.

“Dari pertemuan Ibu Gubernur dengan para ojol perempuan ini, ternyata dari mereka banyak yang single mom. Baik itu yang ditinggal mati suaminya ataupun ditinggal suaminya. Akhirnya mereka menjadi tulang punggung keluarga mencari nafkah untuk anaknya,” ujar Novi, ditemui disela acara Kamis (27/1/2022).

Setelah pertemuan itu, lanjutnya, Gubernur memberikan arahan agar DP3AK Jatim bersama Dinkop dan UKM Jatim melakukan pemantauan dan pendataan apa sebenarnya yang ojol perempuan inginkan.

“Setelah kami bertemu koordinatornya, mereka ingin mempunyai wadah tempat bertemu, tempat silaturrahim dan ada kelompok ngajinya,” jelasnya.

Menurut Novi, rencananya kegiatan ini akan digelar pada akhir Februari 2022. Namun karena aura ingin segera bertemu sangat kuat, akhirnya kegiatan dimajukan menjadi 27 Januari 2022. “Aura keinginan mereka untuk segera berkumpul tidak bisa dibendung lagi. Akhirnya sorek ini (sore kemarin, red) kami selenggarakan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, kegiatan ini nanti akan diformalkan dengan membentuk komunitas yang ada ketua, sekretarisnya. Begitu pula pengajian ini akan dirutinkan. Sedangkan untuk ojol perempuan yang beragama lain juga akan diwadahi.

“Kami bekerjasama dengan Muslimat NU untuk acara pengajian ini. Kegiatannya akan ada istighosah dan ceramah agama. Tujuannya apa, untuk meningkatkan kembali keimanan para ojol perempuan ini. Memang untuk sementara kami tidak bisa menyentuh semuanya, tapi skala prioritas dulu. Sekarang single mom dulu,” ujarnya.

Dalam pertemuan ngaji ini, jelasnya Novi, juga bisa jadi ajang curhat para ojol perempuan mengenai keluhannya. Selain itu, juga bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi pemberdayaan perempuan. Sebab mereka sangat rawan terkena kekerasan.

“Tadi saya juga dapat keluhan, bagaimana mengurus akte kelahiran. Ada juga yang bertanya ingin migrasi dari BPJS Mandiri ke PBI JKN yang ditanggung pemerintah. Masalah-masalah seperti ini akan kami koordinasikan dengan OPD yang lain,” jelasnya.

Kegiatan ini, lanjut Novi, juga bisa jadi pemberdayaan bagi para ojol perempuan. Sebab hidangan yang disajikan berasal dari usaha ojol perempuan. “Ojol perempuan ini ada yang punya usaha rumahan. Kami beli dari mereka dan kami sajikan untuk mereka. Jadi dari mereka untuk mereka,” katanya.

Editor: Amirudin Zuhri

RELATED NEWS