SURABAYA- Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah dengan sinyal seluler terkuat di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, tahun 2022 ini dari total 8.501 desa/kelurahan di Jawa Timur, tercatat hanya 452 desa di 13 kabupaten/kota yang belum memiliki akses jaringan sinyal seluler GSM dan akses sinyal kurang bagus.

Artinya, hanya 5,3 persen dari total jumlah desa di Jawa Timur yang perlu penambahan dan penguatan jaringan seluler. Sedangkan 94,7 persen desa dan kelurahan di Jawa Timur telah memiliki akses jaringan seluler yang cukup baik.

• Wuih, Manik-Manik Beling Buatan Desa di Jombang ini Tembus Madrid
• Agar Sate Usus Ayam Tidak Amis, Begini Resepnya
• Selesaikan Peta Geospasial, Mahasiswa UGM Ditarik dari Pacitan

"Alhamdulillah, Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah desa dan kelurahan terbanyak yang memiliki sinyal kuat seluler di Indonesia. Jawa Timur juga memiliki jumlah terbanyak menara pemancar Base Transceiver Station (BTS) di Indonesia," kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Senin (14/2/2022) dikutip dari Jatimnewsroom.

Berdasarkan data Statistik Telekomunikasi Indonesia BPS tahun 2020, tercatat sebanyak 7.744 desa/kelurahan di Jawa Timur yang telah memiliki sinyal kuat di wilayah perkotaan dan perdesaan. Sinyal seluler tersebut diperkuat oleh menara BTS yang telah terpasang di 4.621 desa/kelurahan di Jawa Timur.

Adapun lima provinsi dengan di Indonesia dengan jumlah desa/kelurahan menerima sinyal kuat seluler terbanyak di Indonesia, yakni Jawa Timur 7.744 desa/kelurahan, Jawa Tengah 7.664 desa/kelurahan, Aceh 5.459 desa/kelurahan, Jawa Barat 5.332 desa/kelurahan dan Sumatera Utara 4.382 desa/kelurahan.

Sedangkan lima provinsi dengan jumlah desa/kelurahan yang memiliki menara BTS terbanyak di Indonesia, yakni Jawa Timur 4.621 desa/kelurahan, Jawa Barat 4.476 desa/kelurahan, Jawa Tengah 4.377 desa/kelurahan, Sumatera Utara 2.567 desa/kelurahan dan Sulawesi Selatan 1.616 desa/kelurahan.