Kecap Sri Rejeki, Legenda Pacitan yang Tengah Kebingungan

Dias Lusiamala - Sabtu, 12 Maret 2022 10:52 WIB
Sri Kustami dan kecap produksinya (Halopacitan/Dias Lusiamala)

PACITAN-Kecap merupakan salah satu bumbu dapur yang kerap kali digunakan oleh para ibu-ibu dalam memasak. Bahan baku pembuatan kecap berasal dari biji kedelai hitam. Seperti diketahui harga kedelai saat ini mengalami kenaikan harga.

Kecap Sri Rejeki merupakan salah satu merk kecap legendaris di Pacitan yang sudah berdiri sejak 1950. Kecap Sri Rejeki berproduksi di Kelurahan Pucangsewu.

Pemilik usaha kecap Sri Rejeki, Sri Kustami kepada Halopacitan Jumat (11/03/2022) mengatakan saat ini harga kedelai hitam mencapai Rp11,000-12,000/kg padahal harga sebelumnya Rp7,000/kg.

Sedangkan harga jual kecap Sri Rejeki Rp15,000 perbotolnya. Sri Kustami pun bingung karena biaya produksinya jadi naik, namun tidak berani menaikkan harga jual karena takut pembelinya pergi.

Kecap Sri Rejeki

Selama ini walaupun harga kedelai terbilang mahal namun Sri Kustami masih bisa mendapatkan pasokan kedelai. Kedelai yang Sri Kustami gunakan merupakan kedelai lokal dari petani di Desa Sanggrahan, Kebonagung Pacitan. Dalam sekali produksi Kecap Sri Rejeki membutuhkan sekitar 20 kg kedelai perharinya untuk menghasilkan 260 botol kecap kemasan 600 liter.

Saat kebutuhan produksi meningkat dan para petani lokal tidak bisa memenuhi permintaan produksi maka Sri Kustami terpaksa membeli jenis kedelai impor.

Dengan adanya kenaikan harga kedelai untuk sementara ini cukup terasa bagi Sri Kustami, karena biaya produksinya jadi lebih mahal. Sri Kustami berharap agar harga kedelai kembali normal seperti dulu. Supaya biaya produksi nya bisa kembali normal.

Editor: Amirudin Zuhri

RELATED NEWS