Khofifah Sebut Harga Minyak Goreng di Jatim Mendekati HET

Amirudin Zuhri - Jumat, 27 Mei 2022 11:18 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen Nurcahyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta saat melakukan monitoring stok minyak goreng di Pasar Soponyono, Kamis, (26/5/2022) (Kominfo Jatim)

SURABAYA – Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan harga minyak goreng di Jawa Timur mulai turun dan mendekat harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Hal itu disampaikan Khofifah saat memastikan alur distribusi, stok dan harga minyak goreng curah yang dijual pedagang di pasar terjangkau.

Gubernur Khofifah saat melakukan monitoring stok dan posisi minyak goreng bersama bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen Nurcahyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta.

Dia mengatakan minyak goreng curah harganya mulai menurun bahkan sudah ada yang menjual dengan harga sesuai HET yaitu 15.500/kg.

"Ini bisa kita temukan di pasar Soponyono Rungkut - Surabaya. Ada yang sudah dijual sesuai standar HET Rp 15.500 /kg, ada yang di atas HET Rp 16.000/kg, hingga ada yang Rp 16.500/kg," kata Gubernur Khofifah di Pasar Soponyono, Kamis, (26/5/2022).

Dari hasil _monitoring_ bersama jajaran Forkompinda tersebut, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa posisi harga minyak goreng curah mengalami penurunan. Yang semula harganya pernah mencapai Rp 20.000 per kg, namun hari ini terkonfirmasi ada yang sudah sesuai HET senilai Rp 15.500 per kg.

"Sampai dengan tanggal 25 Mei 2022 telah terjadi penurunan harga rata-rata Minyak Goreng Curah Jawa Timur sebesar Rp. 2.879 atau 14,66%," tuturnya.

Turunnya harga minyak goreng curah sampai mendekati HET, tidak lepas dari suplai minyak goreng curah. Rata-rata, kata Gubernur Khofifah, suplai minyak goreng relatif mengalir.

"Dengan kata lain, ada yang harus order untuk pengiriman 3 hari sekali mereka bisa mendapatkan suplai minyak goreng curah. Semoga makin hari makin lancar," ujarnya.

Saat ini, total kebutuhan minyak goreng curah di Jawa Timur sebanyak 34,5 ribu ton. Lalu suplainya 19,2 ribu ton per bulan. Artinya, kapasitas suplai mencapai 55,7% dari kebutuhan minyak goreng curah di Jawa Timur.

Menurut Khofifah, produksi minyak goreng curah sudah dilakukan oleh 10 industri minyak goreng yang ada di Jawa Timur, dengan total 19,2 ribu ton. Jadi, masih ada kekurangan suplai sehingga kita butuh peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhinya.

Secara keseluruhan dari monitoring Sistem Informasi Minyak Goreng murah (Simirah), yang terkonfirmasi di 116 pasar tradisional di Jawa Timur, kisaran harganya masih di antara Rp 16.000 per kilo, Rp 16.500 hingga Rp 16.700 per kilo.

"Ini akan menjadi bagian dari ikhtiar untuk bisa meningkatkan suplai minyak goreng curah sebab kalau suplainya lebih besar lagi maka HET insyaallah akan lebih merata," tandasnya.

RELATED NEWS