PACITAN-Bagi kebanyakan anak usia 12 tahun, gaget adalah pegangan yang tidak bisa lepas dari tangannya., tetapi bagi Gandhang Gondo Waskitho tidak. Baginya memainkan wayang adalah hal yang paling menyenangkan.

Gandhang memang dikenal sebagai dalang cilik. Bahkan di usianya yang masih terhitung anak-anak tersebut. Gandhang sudah menyandang gelar ‘Ki’. Sebutan khas untuk seorang dalang.

Pelajar Kelas VI Sekolah Dasar (SD) Karang Nongko 2 Kecamatan Kebonangung Pacitan bahkan sudah mulai punya nama. Dia tergabung dengan para remaja yang ada di Sanggar Ngesti Laras, pimpinan Suharni Putu Wijoyo.

• Kian Menarik, Bagaimana Kelanjutan Drama Korea A Business Proposal?
• Manfaatkan Lahan Kosong, Mursyidin Bisa Nikmati Manisnya Salak Pondoh
• Bermodal Rp500.000 Kakak Beradik Ini Raup Untung Jutaan Rupiah, Simak Kisahnya

Di usianya yang belia, Ki Gandhang Gondo Waskitho mampu mengakselerasikan solah (tempo permainan), elemen instrumental (musik), dan cepengan (memegang/ menggerakkan wayang) yang mengesankan.

Gandhang mengatakan mulai tertarik dengan wayang dimulai sejak kelas 3 Sekolah Dasar (SD). Belajar otodidak tanpa ada yang mengarahkan, hingga akhirnya sang Kakek membelikannya wayang-wayangan untuk digunakan berlatih.

"Berawal sejak kecil, saya sering diputarkan video rekaman-rekaman pertunjukan wayang oleh kakek dan ayah. Setelah sekolah saya baru banyak belajar dengan dalang-dalang yang ada di Pacitan,”ujar dalang cilik, yang pernah menyabet gelar Juara Umum Festival Dalang Bocah Provinsi Jawa Timur, tahun 2018.

Pacitan bisa dikatakan gudangnya seniman potensial berbasis tradisi, khususnya dalang. Selain Gandhang Gondo Waskitho, juga ada dalang populer, Purbo Asmoro, S.Kar. M.Hum, yang kini menjadi Dosen Senior di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Gandhang Gondo Waskitho, berharap di masa depan bisa menjadi dalang profesional dikenal, serta dapat mengharumkan nama bangsa secara internasional.

Penampilannya mendalang semakin meyakinkan banyak pihak, bahwa seni pewayangan akan tetap eksis sebagai warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia; Intangible Cultural Heritage UNESCO.

Karena potensinya yang terbilang luar biasa, Gandhang Gondo Waskitho, tidak hanya mendalang di kotanya, di Pacitan. Gandhang sudah mendalang ke berbagai kota, antara lain di Surabaya, Solo, dan Jakarta.

“Di Jakarta sudah beberapa kali, pernah juga pentas di Museum Wayang Fatahillah, Jakarta,” terang putra dari Adrianto Fajar Soesilo, asli warga Pacitan ini.