Kisah UMKM Pacitan: Uswatun Khasanah Lega Tak Lagi Dikejar-Kejar Satpol PP

Dias Lusiamala - Kamis, 10 Februari 2022 10:10 WIB
Uswatun Khasanah (Halopacitan/Dias Lusiamala)

PACITAN-Pada 2013 Uswatun Khasanah (37) memulai sebuah usaha dengan berjualan aneka minuman seperti es dawet, es teler dan es campur. Dengan menggunakan gerobak dorong dia mengkais rezeki di trotoar depan Bank BRI Pacitan.

Tetapi ternyata itu bukan usaha yang mudah. Berjualan selama 6 tahun di trotoar Uswatun merasakan banyak kendala. Bahkan dia harus sering diusir dan dikejar-kejar petugas Satpol PP karena berjualan di kawasan pejalan kaki. Satu hal yang saat itu dia inginkan adalah mendapatkan lokasi untuk berjualan yang layak.

Apabila hujan tidak kehujanan, apabila panas tidak kepanasan, dan yang pasti tidak terlibat kejar-kejaran dengan petugas satpol PP.

Harapan dan doanya terkabulkaan. Pada tahun 2019 Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Pacitn mulai dibuka. Para pedagang kaki llima direlokasi di shelter milik lembaga pemerintah tersebut, termasuk Uswatun Khasanah.

Dia mendapat lokasi yang layak dan nyaman. “Alhamdulillah seperti doa saya, dapat lokasi yang layak untuk jualan mbak.”ungkapnya.

Usaha Uswatun Khasanah/Dias Lusiamala

Saat sudah pindah ke shelter PLUT , banyak bimbingan dan arahan yang ia terima dari PLUT. Uswatun mencoba menambah beberapa menu yang dijual. Jika awalnya hanya minuman, kali ini Uswatun menambahkan menu makanan sesuai permintaan para konsumen yang kebanyakan para pegawai di sekitar tempat jualan. Menu nasi sayur dan soto ayam jadi favorit pelanggan saat pagi hari karena cocok untuk sarapan sebelum bekerja.

Walau pandemi sempat membuat usahanya berhenti sesaat. Dibantu karyawannya, Uswatun membuka kembali shelternya setelah pemerintah mengumumkan pelonggaran PPKM, Uswatun telaten dan semangat berjualan kembali. Uswatun berjualan setiap hari Senin – Sabtu dari pukul 07.00 – 16.00 WIB.

Usaha Uswatun Khasanah/Dias Lusiamala

Kunci keberhasilan dipegang Uswatun Khasanah hingga saat ini ialah menjaga keberkahan rezeki yang ia dapatkan dan berpikir visioner. Ia berjualan bukan untuk dirinya semata, namun juga untuk membahagiakan anak-anak dan keluarganya.

Harapan tidak berhenti di sini, Bagaimanapun dia ingin terus berkembang. Ke depannya ia ingin memiliki kedai dan mendelegasikan kedainya kepada tim yang ia percaya.

Uswatun merencanakan agar diusia 40 tahun ke atas nanti memiliki waktu yang banyak dengan anaknya dan kebetulan ia menjadi guru ngaji di masjid dekat rumahnya. Ia berkeinginan bisa fokus jadi guru ngaji saat usahanya sudah bisa didelegasikan ke timnya,

Editor: AZ

RELATED NEWS