Konser Arka Kinari, Pesan Lingkungan dalam Lantunan Musik

Dias Lusiamala - Selasa, 05 Juli 2022 12:52 WIB
Konser musik di kapal Arka Kinari (ist)

PACITAN-Konser musik yang digelar di kapal Arka Kinari berlangsung megah dan memberi kesan mendalam. Konser yang ditampilkan Grey Filastine dan Nova Ruth tersebut dilakukan Senin (4/7/2022) saat kapal berlabuh di pesisir Pacitan.

Kepala Dinas Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Pacitan Djohan Perwiranto mengungkapkan betapa besarnya potensi alam di kabupaten berjuluk Paradise of Java ini.

Namun, sejauh ini belum pernah dihelat pergelaran musik pesisir di bentang pantai sepanjang 87 kilometer tersebut. Saatnya menggagas komposisi melodi bertemakan laut. Seperti yang telah dirintis beberapa daerah pesisir di pantai utara (pantura).

“Semoga pentas musik di Pancer Door itu menjadi embrio lahirnya musik pesisiran di Pacitan,” harap Djohan, Senin (4/7/2022).

Djohan menilai, saat ini Pacitan sedang berada difase pencarian jati diri. Jangan kaget bila ke depan bakal muncul seni kebudayaan baru buah dari kreativitas masyarakat. “Seperti gamelan kaca, itu sesuatu yang baru di Pacitan. Animonya luar biasa,” ungkap Djohan

Jika dijamu berbagai pertunjukan seni, wisatawan bakal semakin betah singgah di Pacitan. Semangat ini perlu digelorakan untuk menumbuhkan kesadaran budaya di tengah masyarakat. Sekaligus mengasah pamor pariwisata ke depan.

“Kesenian itu bagian dari kebudayaan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan agar memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” tutur Djohan.

Misi Arka Kinari

Misi Arka Kinari sendiri adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga sumber daya air. Satu hal lain yang menjadi "andalan" bagi kehidupan manusia, yakni aliran listrik. Karena, sama halnya dengan air, manusia tidak dapat lepas dari sumber listrik untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Karena air dan listrik, Grey Filastine dan Nova Ruth Setyaningtyas menggagas pertunjukan musik dan multimedia di atas Kapal Layar "Arka Kinari".

"Hal-hal kecil saja, dan tidak perlu ribet-ribet. Contohnya menggunakan air dan listrik secara efisien, itu sudah cukup untuk melakukan perjuangan harian, beraksi untuk lingkungan," kata Nova.

Dalam aksinya, kedua musisi itu membawakan sejumlah tembang. Beberapa di antaranya lagu berbahasa Jawa. Semua tembang dibawakan Nova bersama suami dari atas Kapal Arka Kinari yang dibuat di Rostock, Jerman Timur pada 1947.

Nova lahir di Malang, Jawa Timur. Sementara Grey Filastine kelahiran California, Amerika Serikat. Keduanya sudah melanglang buana ke sejumlah negara di dunia untuk menyampaikan ide mendasar terkait seni, budaya, dan lingkungan sejak 2019.

Negara tersebut antara lain Belanda, Prancis, Portugal, Spanyol, Maroko, Trinidad-Tobago, Kolombia, Panama, Meksiko, Hawaii, Guam, dan Indonesia.

Selama 2022, mereka sudah bermusik di sejumlah kabupaten dan kota di Indonesia, seperti Malang serta Pulau Pramuka (Kepulauan Seribu, Jakarta).

Kru kapal Arka Kinari berganti-ganti orangnya, karena menurut Nova, sistem kerjanya bersifat sukarela.

"Jadi bukan membayar kru. Sistemnya sukarela, jadi orang-orangnya pun berganti-ganti," ujar Nova dikutip Antara.

Sejak membeli kapal dari Belanda pada 2019, Arka Kinari telah menjadi bagian dari perjuangan lingkungan Filastine dan Nova melalui musik ke mancanegara.

"Kami pemilik keempat, pemilik sebelumnya orang Belanda-Norwegia, sebelumnya lagi dari Jerman, sebelumnya lagi dari Jerman," ungkap Nova.

Tiga pemilik sebelumnya sudah menambahkan tiang kapal di bagian belakang, sehingga kini tiang layar menjadi dua atau disebut Sekunar. Kapal tersebut bergerak dengan tenaga angin dan surya.

Kapal Arka Kinari adalah nama pemberian dari Filastine dan Nova. Sebelumnya kapal itu bernama Mariarosa dan pernah bernama Neptune 1.

Nova menambahkan sebelum dipakai bermusik, kapal itu pernah menjadi kapal pengangkut ikan (Neptune 1) dan juga pernah menjadi kapal sewaan (Mariarosa).

Nama Arka Kinari diambil dari bahasa latin Arka, yang artinya kapal besar, dan Kinari atau dalam mitologi Hindu menyerupai burung setengah manusia di kayangan yang tugasnya bermusik dan menjaga pohon kehidupan.

Namun, bersama kapal klasik berukuran 18 meter itu, musisi Filastine dan Nova telah meluncurkan banyak album dan tur yang diakui secara umum dan di dunia serta tampil di sejumlah festival seperti Sónar (ES), Downtown Cairo Arts (EG), Decibel (US), Les Vieilles Charrues (FR, Foreign Affairs (DE) dan Mona Foma (AU).

Nova berharap suatu hari regulasi berlayar di Indonesia bisa lebih dipermudah. Karena menurut dia, sebagai negara maritim tentu keinginan melaut masyarakat Indonesia itu akan jauh lebih besar lagi ketika regulasi lebih mempermudah pelayaran bagi kapal pribadi. "Sedangkan sekarang kapal hanya untuk penumpang dan niaga," ungkap Nova.

Selanjutnya, Kapal Arka Kinari berlayar ke Sorong, Papua pada 2-11 September 2020, Banda Neira Maluku (16-22 September 2020), Selayar Sulawesi Selatan (27 September-3 Oktober 2020). Makassar Sulawesi Selatan (5-10 Oktober 2020), Benoa Bali (20-31 Oktober 2020), dan Surabaya Jawa Timur (1-7 November 2020).

RELATED NEWS