YOGYAKARTA– Karya lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tentang pembuatan pestisida berbahan daun bawang merah dan minyak daun cengkeh memenangi perlombaan lingkungan tingkat Asia Tenggara.Menghasilkan produk bernama 'Pestinion Pesticide', kelima mahasiswa yang tergabung dalam Tim Pestinion meraih juara pertama Green Wave Environmental Care Competition 2020/2021 untuk kategori Tertiary Level."Kami berhasil masuk final dan mengalahkan 10 finalis yang berasal dari berbagai kampus di Asia Tenggara 1 Desember lalu," kata Ketua Tim Mahasiswa Khabib Abdul Aziz dari Fakultas Teknik Kimia, Jumat (11/3/2022).&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/kategori-baik-polres-pacitan-raih-penghargaan-pelayanan-publik-dari-kemenpan-rb">Kategori Baik, Polres Pacitan Raih Penghargaan Pelayanan Publik dari Kemenpan RB</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/stan-terapkan-utbk-jadi-syarat-penerimaan-mahasiswa-baru-2022">STAN Terapkan UTBK Jadi Syarat Penerimaan Mahasiswa Baru 2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/ini-resep-kepemimpinan-ala-gubernur-khofifah">Ini Resep Kepemimpinan ala Gubernur Khofifah</a></li></ul>Bersama empat rekannya Aufa Fikri Nurmaulana, Bagus Adjie Prasetyo, Teta Fathya Widawati (semuanya dari Teknik Kimia) dan Hanif Bayu Ismail dari Teknik Mesin, tim Pestinion mengusung tema waste management."Kami menampilkan karya mengenai produksi pestisida natural berbasis limbah kulit bawang merah dan sisa penyulingan minyak daun cengkeh yang diberi nama Pestinion Pesticide," ujarnya.Gagasan ini dilatarbelakangi penggunaan pestisida sintetis yang memiliki efek negatif bagi lingkungan serta karakteristik pestisida komersial yang memiliki waktu retensi rendah dan tidak tahan terhadap air hujan.Menurut Khabib, produksi pestisida alami ini dapat menyelesaikan permasalahan limbah kulit bawang merah yang tidak termanfaatkan dengan baik dan sisa penyulingan minyak daun cengkeh yang hanya mencemari perairan.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/rina-aditama-mantap-menjadi-sinden">Rina Aditama, Mantap Menjadi Sinden</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/baru-lulus-dan-masih-cari-kerja-begini-cara-memenuhi-kebutuhan-anda">Baru Lulus dan Masih Cari Kerja? Begini Cara Memenuhi Kebutuhan Anda</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/pacitan-memburu-bibit-atlet-basket">Pacitan Memburu Bibit Atlet Basket</a></li></ul>"Diharapkan pestisida yang ramah lingkungan ini dapat menjadi acuan riset produk pertanian yang ramah lingkungan di masa depan," katanya.Ajang bergengsi berskala internasional ini merupakan kompetisi desain produk atau proses inovatif berwawasan lingkungan yang diselenggarakan setiap tahun oleh Sembcorp Marine Ltd Singapura dan Shell Eastern Trading Company. Pesertanya dari berbagai universitas dan sekolah se-Asia Tenggara.Rangkaian acara Green Wave Environmental Care Competition 2021 diselenggarakan secara daring. Kategori lomba yang dapat dipilih antara lain waste management, natural reserve&nbsp;dan pollution control.&nbsp;<blockquote>Tulisan ini telah tayang di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://eduwara.com/read/mahasiswa-ugm-hasilkan-pestisida-berbahan-daun-bawang-dan-minyak-cengkeh">eduwara.com</a> oleh Setyono pada 11 Mar 2022&nbsp;</blockquote>

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Karya Tim Pestinion UGM Yogyakarta tentang pembuatan pestisida berbahan daun bawang merah dan minyak daun cengkeh memenangi perlombaan lingkungan tingkat Asean Tenggara. 

11032022-UGM Pestisida Bawang.JPG

Menghasilkan produk bernama 'Pestinion Pesticide', kelima mahasiswa yang tergabung dalam Tim Pestinion meraih juara pertama Green Wave Environmental Care Competition 2020/2021 untuk kategori Tertiary Level.

Mahasiswa UGM Ciptakan Pestisida Berbahan Daun Bawang dan Minyak Cengkeh