Mbah Syamsuri, Petenis Meja Legendaris Pacitan yang Lahirkan Banyak Atlet Berbakat

SP - Senin, 21 September 2020 02:48 WIB
Mbah Syamsuri, Petenis Meja Legendaris Asal Pacitan yang Telah Banyak Lahirkan Atlet Tenis Meja undefined

Mbah Syamsuri, demikian laki-laki berperawakan tinggi kerempeng tersebut dipanggil. Bernama asli Syamsuri M Sahid Sodinomo, yang telah 40 tahun berkecimpung di dunia pertenis-meja baik di Pacitan maupun Jawa Timur, berbagai prestasi telah ditorehkannya.

Dalam perhelatan turnamen tenis meja di Jatimalang kali ini, Mbah Syamsuri tidak hanya mendampingi anak didiknya dari PTM KB, namun ia turut terjun langsung bertanding.

"Meskipun melawan yang muda-muda, masih kuat jika harus bermain 4 sampai 5 game langsung!", seru pemilik 320 trophy berbagai level kejuaran itu penuh semangat.

Pada masa anak dan remaja-nya, Mbah Syamsuri bukan hanya atlet tenis meja, namun berbagai cabang olah raga ia tekuni terutama cabang olah raga olimpiade.

"Hanya bulu tangkis yang saya tidak berprestasi, dahulu itu termasuk olahraga mahal. Sedangkan untuk lari, lempar lembing maupun cakram, tolak peluru, lompat jauh maupun tinggi saya sering juara!", jelas Syamsuri saat ditemui halopacitan (20/09/2020).

Mbah Syamsuri sangat pantas mennjadi tauladan bagi anak-anak muda. Di tahun 2000 saat ia berhasil menjadi semi finalis untuk kelompok umur 50 tahun ke atas diajang turnamen bergengsi Gudang Garam di kota Kediri yang diikuti oleh peserta dari 9 negara.

"Saat itu saya menang melawan wakil dari China dan Malaysia, sayang saat itu harus terhenti di babak semi", ujar pria 72 tahun tersebut seraya menerawang jauh.

Terkait prestasi tenis meja di Pacitan sendiri, Syamsuri punya harapan besar bahwa Pacitan mampu kembali berprestasi. Ia bercerita bahwa jaman dahulu, wakil-wakil Pacitan selalu diperhitungkan baik di tingkat karesidenan maupun level provinsi.

"Dulu kita untuk tingkat karesidenan jika hanya peringkat dua itu sudah biasa. Terkadang juga mampu mencuri kemenangan di tingkat provinsi", jelas pensiunan pegawai Kementrian Agama itu.

Saat ini dengan kepedulian dari pengurus PTMSI maupun KONI Pacitan ia percaya bahwa atlet-atlet yang dibina bisa kembali berprestasi. " Ya, selain berlatih di pusat latihan keberadaan turnamen seperti yang saat ini terselenggara seperti di Jatimalang ini sangat membantu menciptakan mental tanding dan semangat atlet. Semoga kedepan kejuaraan-kejuaraan seperti ini semakin banyak. Kita juga akan mencoba mengetuk hati dan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga agar ikut peduli baik menjadi sponsor ataupun hal-hal lain yang bersifat membantu dan men-support tenis meja", tegas penasehat PTMSI Kabupaten Pacitan tersebut.

Syamsuri juga berharap agar para generasi muda tenis meja di Pacitan lebih giat dan tekun berlatih untuk lebih meningkatkan kemampuannya. "Dalam olahraga tidak ada capaian instan, semua diraih berjenjang. Semakin giat berlatih semakin meningkat kualitas pemain", ucap lelaki yang masih rajin berlatih seminggu tiga kali itu. Kuncinya semangat dan tekun!", pungkasnya.

Bagikan

RELATED NEWS