Halopacitan,Pacitan&mdash;Perempuan berusia 53 tahun tersebut mengontrak sebuah rumah di Jalan Gunung Semeru dan bertani sudah menjadi kebiasaannya sejak muda, sehingga ia berusaha memanfaatkan halaman rumah yang ditempatinya untuk ditanami.
"Saya asli dari Bangunsari Bandar, di sini sudah empat tahun, suami hanya tukang sol sepatu keliling dan servis payung. Selama di sini sering ganti-ganti tanaman, ya kacang tanah, singkong, padi, tembakau, pokoknya tidak pernah lepas dari tanaman, dari pada cuma ditumbuhi rumput kita yang rugi, sudah kontrak cuma lihat rumput," ungkapnya, saat ditemui Halopacitan Selasa (15/01/2019).
Maka muncul idenya untuk tidak hanya menanam sayur atau buah, tetapi padi jenis gogo yang tidak membutuhkan pengairan banyak seperti sawah. "Ini jenis padi gogo sudah berusia dua bulan tanpa pupuk kimia, cuma pupuk kandang saja itupun awalnya saja setelah itu tidak pernah. Biar tumbuh alami dan padi jenis ini kan juga mudah ditanam, cuma tanahnya yang beda dengan di sawah, ini lebih keras dan berpasir," jelas Tumi.
Tanaman padi di halaman seluas kurang lebih 2,5x5 meter di sisi sebelah timur rumahnya tersebut terlihat subur, bahkan beberapa padi yang ditanamnya juga sudah berisi. Di sela-sela &nbsp;padi masih ditanami beberapa tanaman, seperti singkong dan cabai.
"Kalau kontrakan saya yang dulu di Sidoharjo, malah saya tidak bisa bergerak, tidak ada halaman, kanan kiri sudah rumah, paling cuma tanam cabai di polybek. Tapi alhamdulillah di sini sedikit-sedikit bisa ada tambahan untuk memenuhi kebutuhan dan tidak harus beli," imbuhnya.

Tumi dengan padi yang ditanam di halaman rumahnya

Menanam Padi di Pekarangan Rumah, Bisa Kok

Halaman atau pekarangan rumah biasanya dimanfaatkan untuk menanam berbagai sayur, buah atau sejenisnya, tetapi Tumi, warga Dusun kradenan Desa Bangunsari, Pacitan membuat langkah berbeda. Lahan yang tidak luas itu dia tananmi dengan padi.