Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPPD) Kabupaten Pacitan terpaksa ditutup sementara waktu setelah sejumlah karyawanya dinyatakan positif COVID-19. Penutupan untuk sementara waktu ini dimaksudkan agar penularan dapat diminimalkan sembari menunggu hasil tracing, testing dan treatment, karena sampai saat ini belum diketahui sumber penularannya.

Jumlah pasien COVID-19 Pacitan di bulan Oktober ini tidak dapat dipungkiri benar-benar meroket. Dari pertama kali kasus COVID confirm di Pacitan terjadi, sekitar Bulan April 2020, justru di bulan Oktober inilah tercatat paling tinggi kasus COVID confirm. Bahkan di bulan Oktober juga muncul kluster baru, setelah beberapa waktu lalu kluster perbankan saat ini kluster perkantoran.

Bupati Pacitan, Indartato, membenarkan adanya hal tersebut. “Yang sudah kita lakukan tracing, testing. Tratmen (3T). Sehingga mudah-mudahan tidak menyebar kemana-mana. Mudah-mudahan hasil 3 T tersebut semoga hasilnya negatif sehingga masyarakat Pacitan lebih tenang dan tidak ada yang terpapar. Sehingga perkantoran yang kena musibah ini untuk sementara tutup dulu pelayanannya”, ungkapnya.

“Lebih lanjut akan dilakukan evaluasi bila hasil testingnya negatif perlu dikaji kembali untuk penutupan kantor dilanjutkan atau tidak. Menurut informasi yang saya terima sampai saat ini 3 orang yang positif COVID-19”, imbuhnya.

Perlu diketahui dengan kejadian tersebut pintu masuk Pendopo Kabupaten Pacitan kembali diperketat mengingat lokasi kantor BKPPD masuk dalam lingkup Pendopo. Penambahan jumlah kasus COVID di Pacitan, hingga saat ini tercatat 191 positif COVID, sembuh 152, 6 pasien meninggal, dan sisanya dalam perawatan.