Nasabah Asuransi Bumiputra di Pacitan Resah

AZ - Rabu, 07 Agustus 2019 07:00 WIB
Bumiputra Cabang Pacitan undefined

Halopacitan, Pacitan—Sejumlah nasabah bimbang dan resah dengan kabar asuransi Bumiputra yang bermasalah. Mereka ingin menutup polis, tetapi hal itu juga tidak semudah yang dibayangkan.

Bambang Sulistiyono, warga Dusun Bulu, Desa Kalak salah satu nasabah Bumiputra sudah tiga tahun ini ikut asuransi pendidikan di perusahaan tersebut. Namun kini dia bertekad untuk mengakhirinya meski dengan risiko uang yang diterima justru berkurang dibandingkan yang telah disetorkan.

"ini akan foto kopi berkas-berkas syarat penutupan polis," kata Bambang yang ditemui bersama istrinya Rabu (07/08/2019).

Bambang mengaku bimbang untuk meneruskan polis yang ia pegang, karena ia menerima informasi dari beberapa pihak bahwa saat ini Bumiputera sedang mengalami kesulitan keuangan dan juga ada info bahwa ada beberapa nasabah mengalami kesulitan dalam pencairan maupun klaimnya.

"Lebih baik asuransinya saya tutup walaupun belum jatuh tempo," ucap Bambang mantap. Ia beralasan nilai asuransi yang telah ia bayar belum terlalu besar sehingga ia belum terlalu rugi jika asuransi tersebut ia hentikan.

"Setoran saya sudah Rp4,6 juta menurut keterangan dari petugasnya jika saya tutup saya hanya akan menerima sekitar Rp3 juta," jelasnya.

Menurut Bambang kerugian tersebut tidak menjadi masalah daripada ia harus tetap membayar polis namun diakhirnya nanti ia mengalami kesulitan atau kehilangan yang lebih besar.

Sesak setahun lalu ia sudah menerima informasi bahwa Bumiputera bermasalah, namun ia belum percaya hingga akhirnya saat ia akan mencairkan polis saat anaknya masuk TK pada bulan Juni kemarin sebesar Rp500.000 ia mengalami kesulitan. "Harus bayar dulu polis bulan Juli, pembayaran melalui rekening tidak bisa tunai," katanya. Dari hal tersebut ia mulai yakin bahwa informasi bahwa Bumiputra bermasalah memang benar.

Hingga akhirnya ia bersama istri sepakat untuk memilih berhenti dari Bumiputera. "Sekarang saja mau ambil uang sendiri saja susah, apalagi besok," tegasnya

Senada dengan Bambang, Sri Purwati warga Desa Jatimalang Kecamatan Arjosari juga telah menghentikan setoran asuransinya di Bumiputera. Pemilik beberapa polis tersebut mengaku khawatir jika ia meneruskan pembayaran polis mengakibatkan kerugian yang lebih besar. "Sementara saya masih berhenti bayar, melihat situasi. Namun jika kondisi semakin parah mungkin saya akan mengajukan penghentian kepesertaan," jelasnya.

Sri Purwati mengaku sudah mengalami masalah terkait dengan salah satu produk investasi sekali bayar dari Bumiputera yang seharusnya cair bulan Januari kemarin namun hingga hari ini belum juga bisa dicairkan. "Saya jadi khawatir dengan polis saya yang lain," keluhnya.

Namun untuk menutup polis juga tidak akan mudah. Kepala kantor cabang AJB Bumiputera Pacitan Muhammad Yassin mengatakan telah ada surat dari pusat terkait kebijakan untuk pelarangan pemutusun kontrak dan prioritas pembayaran yang tertanggal 10 September 2018 masih berlaku hingga saat ini. "Jadi untuk klaim pendidikan, habis kontrak dan meninggal dunia tetap terbayar namun untuk klaim penebusan yaitu penghentian sepihak memang kebijakannya kita pending," jelasnya.

Terkait adanya beberapa nasabah yang mengalami kesulitan melakukan klaim Yassin menjelaskan bahwa fakta yang terjadi adalah terlambat bayar. "Para nasabah tidak perlu khawatir, semua pengajuan pencairan tetap akan kami bayar, namun karena saat ini terjadi banyak pengajuan kita tetap mengedepankan prioritas sehingga para nasabah kami mohon bisa bersabar," ucapnya seraya berharap kondisi tersebut segera bisa diatasi oleh manajemen di pusat.

Ia juga menambahkan dan berharap agar masyarakat Pacitan khususnya pemegang polis Bumiputera tetap tenang dan percaya kepada Bumiputera. "Kenyataannya kami masih ada disini, masih melayani. Dan kami yakin Bumiputera punya kemampuan untuk bangkit dari masalah saat ini," sambungnya seraya menutup wawancara.

Bagikan

RELATED NEWS