Orang Pacitan Makin Enggan Jadi Petani

AZ - Kamis, 12 Juli 2018 16:32 WIB
Petani Pacitan undefined

Halopacitan, Pacitan—Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pacitan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir jumlah petani di Pacitan semakin menurun dan mulai beralih profesi di sektor lain. Hal ini dikarenakan pekerjaan sektor lain lebih menguntungkan.

Berdasarkan data empat tahun terakhir dari BPS Pacitan, pada tahun 2014 jumlah pekerja di sektor pertanian 228.860 jiwa atau sekitar 66% dari jumlah total pekerja di Pacitan 345.2700 jiwa. Sedangkan pada tahun 2015 jumlah tersebut menurun menjadi 201.770 jiwa dan pada tahun 2017 lalu tinggal menyisakan 196.350 jiwa.

“Selama tiga tahun terakhir orang yang bekerja di sektor pertanian cenderung menurun jika tahun 2014 angkanya 66% pada tahun 2017 menjadi 56 %," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Pacitan, Bagyo Trilaksono Kamis (12/07/2018)

Menurutnya, penurunan tersebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi, terutama kondisi lahan kering yang memang tidak begitu menjanjikan bagi petani di Pacitan, sehingga mereka memilih beralih ke sektor lain seperti perdagangan, jasa kemasyarakatan, industri, dan konstruksi. Hal tersebut juga dibuktikan dengan peningkatan pekerja pada masing-masing sektor tersebut.

Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2017 Badan Pusat Statistik (BPS) Pacitan, tahun 2014 sektor perdagangan naik dari 34.470 jiwa, tahun tahun 2017 meningkat 40.850 jiwa, kemudian pekerja jasa kemasyarakatan tahun 2014 dari 24.390 jiwa di tahun 2017 meningkat 33.940 jiwa,

Sedangkan sektor industri pada tahun 2014 sejumlah 30.110 jiwa, di tahun 2017 meningkat 33.780 jiwa, dan untuk sektor konstruksi tahun 2014 sejumlah 16.740 jiwa, di tahun 2017 menjadi 33.030 jiwa.

"Jadi para pekerja pada sektor pertanian lebih mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan, dan dari hasil wawancara di lapangan yang jelas mereka ingin maju, dan juga banyak keluhan dari petani seperti serangan hama, babi hutan dan lainnya sehingga petani banyak yang gagal panen," imbuh Bagyo.

Dia mengatakan pekerjaan di luar sektor pertanian tersebut memang lebih menjanjikan upah dan juga lebih pasti setiap bulannya dibanding bekerja pada sektor pertanian yang menunggu hingga musim panen, bahkan tidak sedikit para petani mengalami gagal panen atau harga jual hasil panen menurun. (Sigit Dedy Wijaya)

Bagikan

RELATED NEWS