Pegusaha Gerabah Di Pacitan Raup Keuntungan Berlipat di Tengah Pandemi

SP - Selasa, 11 Agustus 2020 05:24 WIB
Bu Rum, Pengrajin Gerabah Gunung Cilik Purwoasri Pacitan undefined

Siapa sangka di tengah pandemi COVID-19, di saat hampir semua sektor terpuruk, tetapi justru para pengrajin gerabah mampu raup keuntungan berlipat di tengan badai pandemi COVID-19. Mereka sampai kualahan berproduksi karena order yang tidak kunjung henti.

Bila kita berkunjung di salah satu dusun Desa Purwoasri yang berada di Kecamatan Kebonagung Pacitan, khususnya di Dusun Gunung Cilik, mata kita akan disuguhkan berbagai pemandangan menarik. Begitu memasuki arena dusun ini, di sepanjang jalan bahkan setiap rumah memroduksi gerabah, baik gerabah tradisional maupun modern.

Gerabah tradisional seperti lemper, kuali, uleg, wingko dan lain-lain tersedia di sana, demikian juga dengan gerabah modern. Guci, pot gantung, pot bunga, gentong kamar mandi, dan lain-lain juga tersedia. Warna-warna klasik serta polesan elegant membuat tampilan Dusun ini semakin cantik.

Bu Rum, salah satu pengrajin gerabah asal Dusun Gunung Cilik, Desa Purwoasri Kecamatan Kebonagung Pacitan saat dikonfirmasi halopacitan, Senin (10/08/2020) menyampaikan, “Kami sampai kualahan, permintaan tempat cuci tangan, sampai pot bunga dan anggrek terus meningkat. Pesanan bukan saja dari dalam kota Pacitan tetapi juga dari lintas kabupaten bahkan provinsi. Alhamdulillah, keuntungan bersih yang biasanya per bulan mencapai 1,5 juta hingga 2 juta, justru di tengah pandemi ini meningkat menjadi 3,5 juta bahkan lebih”, tutur perempuan 59 tahun tersebut.

“Usaha ini turun temurun dari nenek moyang. Keluarga saya, dari mbah-mbah, orang tua dan sampai hari ini saya tekuni bersama anak saya merupakan usaha keluarga. Alhamdulillah tetangga sekitar juga mau ikut bersama-sama berproduksi. Bahkan hampir 80an orang yang ikut berproduksi, mereka jual mentah padasaya dan tinggal bakar, hingga finishing”, ujar Rum menutup.

Bagikan

RELATED NEWS