PACITAN-Imam Barnadib sudah sekitar 100 hari menghadap Sang Khalik pada usia 46 tahun. Kini sang Istri memutuskan untuk menghibahkan ratusan buku milik mendiang suaminya tersebut ke Perpustakaan Pacitan.Semasa hidupnya Imam mengabdikan diri sebagai pengajar Bahasa Inggris di SMKN Kebonagung hingga akrab dengan buku dan membaca. &nbsp;&nbsp;Bidang Layanan dan Koleksi pun pagi tadi langsung bertandang menyambangi rumah yang berlokasi di tepian barat sungai Grindulu itu untuk memenuhi permintaan Sulis Puji, istri Imam untuk mengambil buku yang dihibahkan.Puji yang sehari-harinya beraktifitas sebagai seorang ibu rumah tangga ini menceritakan sejatinya mendiang suaminya mempunyai cita-cita mulia yakni bermanfaat untuk masyarakat.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/mahasiswa-its-kembangkan-gelatin-dari-limbah-perikanan-di-pacitan">Mahasiswa ITS Kembangkan Gelatin dari Limbah Perikanan di Pacitan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/menikmati-keindahan-sembari-uji-nyali-di-watu-bale">Menikmati Keindahan Sembari Uji Nyali di Watu Bale</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/ingin-ikut-seleksi-perguruan-tinggi-negeri-lakukan-regristrasi-akun-ltmpt">Ingin Ikut Seleksi Perguruan Tinggi Negeri? Lakukan Regristrasi Akun LTMPT</a></li></ul>Hobi yang telah mendarahdaging sedari muda itu ditorehkan dengan mendirikan sebuah perpustakaan mandiri pada tahun 2006/2007. Bahkan Imam rela menyewa sebuah ruko di daerah Kelurahan Ploso. Namun belum ada satu tahun berdiri, perpustakaan yang dulunya bernama Perpustakaan Al-Atsary tersebut terpaksa ditutup dan Pak Imam memilih untuk membawa koleksi bukunya berjajar di rumah sebagai koleksi pribadi.“Terus terang jika saya diminta untuk menghidupkan perpustakaan milik Almarhum kembali, saya tidak akan bisa’’, tutur Puji.Dari dasar alasan itulah, dengan berbekal restu dari keluarga besarnya, Puji akhirnya mengambil keputusan untuk menghibahkan 340 koleksi buku Imam ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan.“Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat yaa Mbak, semoga menjadi amal jariyahnya Almarhum dan dapat mewujudkan cita-cita Bapak,” kata Puji<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/benar-benar-keren-pacitan-punya-gamelan-dari-sampah-beling">Benar-Benar Keren, Pacitan Punya Gamelan dari Sampah Beling</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/indahnya-pantai-pidakan">Indahnya Pantai Pidakan….</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/menyusuri-cokel-menyapa-keheningan-alam">Menyusuri Cokel, Menyapa Keheningan Alam</a></li></ul>Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan berharap semoga dengan adanya hibahan dari beliau, maka akan menggugah hati masyarakat Kabupaten Pacitan untuk sukarela menghibahkan koleksi bukunya ke perpustakaan umum.Penambahan koleksi buku yang berasal dari hibahan masyarakat, diharapkan akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pihak penghibah dan mampu menarik minat pengunjung untuk menikmati bacaan di ruang koleksi Perpustakaan Umum Kabupaten Pacitan. Terlebih koleksi buku tersebut nantinya akan didisplay apik di ruang koleksi gedung baru layanan perpustakaan umum.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

perpustakaan.jpg

Imam Barnadib sudah sekitar 100 hari menghadap Sang Khalik pada usia 46 tahun. Kini sang Istri memutuskan untuk menghibahkan ratusan buku milik mendiang suaminya tersebut ke Perpustakaan Pacitan.

Perempuan Ini Hibahkan 340 Buku Milik Mendiang Suami ke Perpustakaan Pacitan