PACITAN-Nama&nbsp;Luluk Diana Tri Wijayana dalam beberapa waktu terakhir menjadi pembicaraan. Tidak hanya di lingkup Pacitn, tetapi tingkat nasional. Bahkan mungkin dunia.Ini terjadi setelah atlet angkat besi ini berhasil menyabet emas di kejuaraan&nbsp;dunia angkat besi di Meksiko.Luluk layak berbangga dengan hasil yang dicapainya. Tetapi tentu saja semua diraih dengan kerja panjang dan keras. Bukan bim salabim yang langsung jadi.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/pacitan-kembali-geber-kejurda-matic-race-2022">Pacitan Kembali Geber Kejurda Matic Race 2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/dalam-beberapa-jam-1-4-ton-sampah-dibersihkan-dari-pantai-teleng-ria">Dalam Beberapa Jam 1,4 Ton Sampah Dibersihkan dari Pantai Teleng Ria</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/5-cara-agar-kuota-datamu-hemat">5 Cara Agar Kuota Datamu Hemat</a></li></ul>Luluk lahir pada 9 Agustus 2005 dan berasal dari keluarga yang sederhana. &nbsp;Dia&nbsp;menceritakan kisahnya dulu saat memilih cabang olahraga angkat besi. Semua dimulai ketika suatu hari dia&nbsp;diajak oleh teman sekolahnya&nbsp;untuk berlatih cabang olah raga ini. Ternyata temannya itu adalah&nbsp; anak pelatih Luluk saat ini. Saat diajak itu Luluk sedang&nbsp;berumur sekitar enam tahun. Masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).&nbsp;“Dulu teman saya bilang,&nbsp;‘Luk mau bisa keliling kota, keliling dunia&nbsp;enggak. Ayo ikut latihan angkat besi biar bisa keliling kota, keliling dunia’. Terus akhirnya saya mau,” kata Luluk, saat ditemui di&nbsp;sela-sela latihan, Jumat (1/7/2022).Perjalanan karier&nbsp;atlet binaan &nbsp;klub Bina Satria&nbsp;ini juga&nbsp; &nbsp;penuh dengan tantang dan perjuangan. Dulunya, Luluk&nbsp;tidak&nbsp;langsung mengangkat beban berat. Luluk memulai dengan mengangkat sebilah bambu.&nbsp;&nbsp;“Iya dulu awalnya mengangkat bambu,” ungkap Luluk.Luluk pun konsisten berlatih hampir setiap hari selama seminggu. Dari situlah, bertahap Luluk mulai mengangkat beban.Dalam perjalanan karier Luluk, ia harus menahan rasa nyeri dipunggung yang terkadang membuatnya tak maksimal dalam latihan dan harus beristirahat agar tidak mengalami cedera serius.&nbsp;Buah dari perjuangan Luluk, yaitu juara demi juara berhasil ia dapatkan.&nbsp;Dari sebilah bambu yang diangkat Luluk kini dirinya berhasil mencetak rekor tertinggi atas dirinya yaitu bisa mengangkat 80kg beban pada kelas 55kg dalam gelaran Porprov Jatim 2022 dan tentu saja&nbsp; menyumbangkan medali emas.&nbsp;Sedangkan saat gelaran IWF Youth World Championship 2022 di Leon, Meksiko, Luluk juga memecah rekornya sendiri dalam kelas 49kg dengan berhasil melakukan angkatan beban seberat 75kg. Ini menjadikannya&nbsp;meraih juara dunia IWF Youth World Championship 2022.Menurut pelatih Luluk, Samsuri mengatakan bahwa, yang membedakan Luluk dengan atlit lain disini karena dulu sebelum dibuat asrama, Luluk adalah yang paling disiplin latihanya. Latihan dimulai pukul 16.00 wib, sebelum waktu latihan dimulai Luluk sudah datang. Misal seminggu latihan 5 kali, Luluk juga datang 5 kali. (bersambung)&nbsp;

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Luluk Latihan.jpg

Luluk layak berbangga dengan hasil yang dicapainya. Tetapi tentu saja semua diraih dengan kerja panjang dan keras. Bukan bim salabim yang langsung jadi.

Perjalanan Luluk Diana Tri Wijayana (I): Dari Bilah Bambu Menuju Juara Dunia