PACITAN-Dulunya Khomsatun Kamila (50), adalah seorang pegawai di&nbsp;sebuah apotek di Pacitan.&nbsp;Tetapi hobinya&nbsp;membuat kue,&nbsp;justru menjadi awal dari kehidupan barunya. Kini dia membangun usaha yang disebut Alifa Bakery yang cukup kondang di Pacitan&nbsp;“Awalnya&nbsp;cuma&nbsp;sekadar&nbsp;hobi&nbsp;saja, bikin kue kemudian dibagi-bagikan ke teman kantor, ke anak-anak, terus ternyata suami dan temen-temen banyak yang suka,” ungkap Khomsatun Kamila kepada Halopacitan Kamis (10/02/2022).Lewat dukungan dari suaminya, ia memutuskan untuk berjualan roti. Media yang ia gunakan saat itu adalah jaringan telekomunikasi BBM. Ia merintis usaha dibarengi bekerja di apotek.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2022/02/1644555371618.jpeg"><figcaption>Alifa Bakery/Dias Lusiamala</figcaption></figure>Awalnya memang agak keteteran dan harus lebih memprioritaskan pekerjaan. Namun seiringnya waktu dan semakin banyaknya orderan ia memutuskan untuk memilih melanjutkan usaha yang telah dimulainya dari tahun 2013.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/memburu-kicau-dan-paseduluran-di-pasar-arjowinangun">Memburu Kicau dan Paseduluran di Pasar Arjowinangun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/pacitan-bertekad-genjot-prestasi-di-porprov-2022">Pacitan Bertekad Genjot Prestasi di Porprov 2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/waduh-diterjang-badai-40-satelit-space-x-rontok-ke-bumi">Waduh, Diterjang Badai 40 Satelit SpaceX Rontok ke Bumi</a></li></ul>Selama dua&nbsp;tahun kemudian, setelah&nbsp;melewati berbagai&nbsp;cobaan&nbsp;dan lika-liku, Khomsatun kamila berhasil membuka toko pertamanya di tahun 2015. Hingga saat ini total ia telah membukan&nbsp;lima&nbsp;cabang termasuk dengan&nbsp;Roti&nbsp;Gembong pacitan.&nbsp;Harga&nbsp;yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Satu box banana cake&nbsp;Alifa dibanderol dengan harga Rp23,000. Sementara&nbsp;untuk&nbsp;Chiffon Cake Rp 22,000, sementara&nbsp;banana cake bolu Rp 30,000 saja. &nbsp;Kamila mengaku penjualan&nbsp;perharinya bisa sampai 100 pcs cake. Jumlah yang cukup besar.Tetapi jangan hanya lihat enaknya saja. Wanita yang akrab dipanggil Kamila tersebut mengaku&nbsp;pernah mengalami masa-masa sulit. Salah satunya ketika Pacitan dilanda musim kemarau sehingga terjadi kekeringan. Ini menjadikan&nbsp;sumber pasokan bahan baku jadi terhambat. Karena bahan baku utama yang ia gunakan adalah buah pisang. Jika bisa menemukan pisang pun harganya terlalu mahal.&nbsp;Namun&nbsp;dia harus tetap berproduksi. Ada&nbsp;banyak karyawan yang tetap harus digaji. Sebagai owner ia mengambil banyak keputusan penting demi keberlangsungan usahanya. Hingga masa-masa sulit itu berhasil ia lewati.<figure class="image"><img src="https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2022/02/1644555371348.jpeg"><figcaption>Produk Alifa Bakery/Dias Lusiamala</figcaption></figure><h4>Mendapat Pesanan dari SBY</h4>Hal menarik selama ia berjualan adalah mendapati banyak&nbsp;pelanggan&nbsp;yang memesan rotinya, bahkan hingga keluar kota.&nbsp;Bahkan&nbsp;kue&nbsp;Alifa Bakery sempat dipesan oleh SBY saat berkunjung ke Pacitan, hal itu menjadi kebanggaan tersendiri oleh Khomsatun Kamila.&nbsp;Saat pandemi masuk ke wilayah&nbsp;Pacitan. Ia pun terpaksa menutup sementara toko&nbsp;Alifa cabang&nbsp;Punung. Karyawan yang berkerja dengannya sudah ia anggap seperti anak sendiri, jadi saat outlet punung di tutup sementara, tak ada pemutusan kerja.&nbsp;Dia memutar otak agar anak-anak crew outlet&nbsp;Punung bisa ditempatkan sementara di outlet lain yang masih buka.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/indahnya-pagi-di-bukit-jatisari">Indahnya Pagi di Bukit Jatisari</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/dua-kali-bumi-pernah-punya-gunung-super">Dua Kali Bumi Pernah Punya Gunung Super</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/menatap-keindahan-dari-sentono-gentong">Menatap Keindahan dari Sentono Gentong</a></li></ul>“D&nbsp;itengah pandemi, kami masih tetap kompak bersama tim. Anak-anak saat itu awal pandemi, saya tanya masih mau bersama-sama atau tidak, jawab mau. Jadi saya carikan opsi,” terang KamilaSaat ini ia memilih total kurang lebih 40 karyawan. Kunci keberhasilan yang ia pegang hingga saat ini adalah terus bersyukur dengan apa yang ia miliki saat ini, selain itu ridho suami, orang tua saya, anak kandung saya, sama anak-anak karyawan ketika mereka ridho, ikhlas bekerja, disitulah pembuka pintu rezeki untuk dirinya.&nbsp;Dia berharap Alifa Bakery bisa berperan jadi salah satu penopang ekonomi di Pacitan. Jadi ikut serta membantu perputaran ekonomi pacitan, bisa bermanfaat untuk masyarakat, juga bisa membuat produk yang istimewa dan kedepannya ingin memperbaik kualitas dan kuantitas produksi. Walau ada yang menawarkan buka cabang di luar pacitan, ia memilih untuk fokus dulu mengembangkan toko yang ada di&nbsp;Pacitan.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

kue5.jpg

Dulunya Khomsatun Kamila (50), adalah seorang pegawai di sebuah apotek di Pacitan. Tetapi hobinya membuat kue, justru menjadi awal dari kehidupan barunya. 

Perjuangan Penuh Liku Kamila Membangun Alifa Bakery