Pondok Pesantren Jadi Tulang Punggung Pendidikan Berkarakter

Dias Lusiamala - Jumat, 22 Juli 2022 09:30 WIB
Kegiatan di Ponpes Tremas Pacitan (Dok. Halopacitan)

PACITAN - Pemerintah mengajak para pengajar dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Pacitan untuk meningkatkan pendidikan karakter atau akhlak para santri..

Hal itu penting seiring maraknya sejumlah dugaan kasus penyalahgunaan wewenang oleh oknum pesantren yang mengarah kepada pelecehan seksual di Jombang, sehingga dikhawatirkan berpengaruh pada eksistensi pesantren di tengah masyarakat.

"Eksistensi pesantren saat ini menjadi sorotan masyarakat, ternyata setelah saya telusuri karena karakter dari para pengajarnya. Makanya, mari kita sama-sama sadar," kata , gagasan ini Kepala Kantor Kemenag Pacitan, Mohammad Nasim, Kamis (21/7/2022).

Nasim pun menilai, pesantren harus bisa lebih bermasyarakat untuk mempermudah sarana dakwah dan menyampaikan pesan agama meskipun tantangannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih masyarakat memiliki sudut pandang yang berbeda pula.

"Jadi, tingkat pendidikan dan SDM berpengaruh pada sudut pandang masyarakat kita. Akhirnya, gara-gara oknum yang karakternya buruk, yang lain kena semua," kata Nasim.

Nasim memastikan, Ponpes dan lembaga pendidikan di Kabupaten Pacitan masih bisa menjaga marwahnya sehingga kasus dugaan pencabulan seperti di Jombang tidak terulang lagi.

"Alhamdulillah, Pacitan tak terpengaruh. Saya lihat ponpes di sini masih terjaga marwah dan nama besarnya. Mudah-mudahan kasus di Jombang tak terjadi lagi," jelas Mohammad Nasim

Kota berjuluk "Kota 1001 Goa" ini memiliki 35 ponpes maupun lembaga pendidikan diniyah yang terdaftar di Kemenag Pacitan.

"Dalam waktu dekat kami akan lakukan sosialisasi dan deklarasi dengan seluruh ponpes," Kata Mohammad Nasim.

RELATED NEWS