Presiden Jokowi Berharap Bendungan Tukul Pacitan Mampu Perkuat Ketahanan Pangan dan Air Serta Memberikan Nilai Tambah Masyarakat Pacitan

SP - Senin, 15 Februari 2021 05:00 WIB
Presiden RI, Joko Widodo, Resmikan Bendungan Tukul Karanggede Arjosari undefined

Akhirnya, Bendungan Tukul yang dibangun sejak tahun 2015 dan menghabiskan dana sebesar Rp916 miliar selesai dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 14 Februari 2021. Bendungan Tukul menjadi infrastruktur penting dalam memperkuat ketahanan pangan dan ketahanan air bagi masyarakat di Kabupaten Pacitan.

Presiden Jokowi berharap kehadiran bendungan Tukul ini mampu memperkuat ketahanan pangan dan air serta memberikan nilai tambah dan keuntungan sebesar-besarnya bagi daerah dan masyarakat Pacitan. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat meresmikan sekaligus meninjau Bendungan Tukul, pada Minggu, 14 Februari 2021, di Kabupaten Pacitan.

"Saya harapkan dengan berfungsinya Bendungan Tukul di Pacitan ini akan menjadi infrastruktur yang penting, memperkuat ketahanan pangan, dan memperkuat ketahanan air," ujar Presiden.

Bendungan Tukul terletak di Sungai Telu, Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan. Bendungan tersebut memiliki kapasitas mencapai 8,68 juta meter kubik. Setelah selesai dibangun dan beroperasi, Bendungan Tukul dapat mengairi irigasi setempat seluas 600 hektare, menyediakan air baku sebesar 300 liter per detik, mengurangi potensi banjir hingga 44,86 meter kubik per detik, konservasi sumber daya air, dan berpotensi menghasilkan listrik sebesar 0,26 megawatt.

"Bendungan ini bisa memberikan manfaat yang sangat besar yaitu mengairi 600 hektare sawah sehingga meningkatkan indeks pertanaman dari biasanya satu kali tanam padi dan satu kali tanam palawija menjadi dua kali tanam padi dan satu kali tanam palawija. Insyaallah ini nanti sudah bisa dilihat dan dilakukan," kata Presiden.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang ikut mendampingi menjelaskan kepada Jokowi bahwa kehadiran Bendungan Tukul tersebut sangat penting artinya bagi peningkatan lebih lanjut sektor pertanian Jawa Timur.

Dalam laporannya kepada presiden, Khofifah menyampaikan berdasarkan angka sementara dari BPS, produksi padi di Jawa Timur pada 2020 lalu tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia dengan tingkat kontribusi nasional sebesar 18,17 persen dengan 5,76 juta ton beras.

"Berdasarkan angka sementara BPS, produksi jagung di Jawa Timur juga tertinggi, yakni 6,6 juta ton dan produksi jagung di Jawa Timur ini kontribusinya 21,8 persen dari kontribusi nasional," ucap Khofifah seperti keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.

Hadir dalam acara peresmian tersebut di antaranya ialah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Pacitan Indartato.

Bagikan

RELATED NEWS