Revitalisasi Biodigester, Dusun di DIY Ini Menuju Mandiri Energi

Amirudin Zuhri - Rabu, 29 Desember 2021 09:55 WIB
Tim Pemberdayaan Desa Energi Dewan Energi Mahasiswa UGM

SLEMAN- Tim Pemberdayaan Desa Energi Dewan Energi Mahasiswa UGM berhasil merintis Desa Mandiri Energi di Dusun Cageran, Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Rintisan kemandirian energi dilakukan Tim PDE-DEM UGM ditunjukkan dengan keberhasilan merevitalisas ibiodigester hingga menghasilkan biogas.

Biogas ini pun bahkan sudah dilengkapi dengan kompor dan water heater sehingga dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Masyarakat dusun Cageran pun memanfaatkan ini untuk membantu mengaduk pakan ternak.

“Kita bersama masyarakat pun berhasil memasang 2 panel surya berukuran 55 Wp dan 220 Wp yang sudah terhubung dengan 9 lampu yang terpasang di sudut-sudut kandang di dusun Cageran," ujar ketua tim PDE-DEM UGM, Daffa Indraprawira Izaohar, di Kampus UGM, Selasa (28/12/2021).

Tidak hanya itu, kata Daffa, Tim PDE-DEM UGM juga melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat dewasa dan anak-anak terkait persoalan energi di masa depan. Selain itu, Tim PDE-DEM UGM juga turut aktif dalam rapat-rapat dengan warga dan mendukung beberapa kegiatan yang diadakan oleh warga dusun Cageran seperti Fun Bike Explore Budaya Tamanmartani pada 21 November 2021 lalu.

Atas keberhasilan pengabdian yang dilakukan Tim PDE-DEM UGM, Daffa lebih lanjut mengungkapkan pada tanggal 18 Desember 2021, Tim Pemberdayaan Desa Energi (PDE) mengadakan lokakarya bertajuk “Dayakarsa Energi Nusantara dari Cageran untuk Indonesia” di Kandang Bersama Anggrek Mukti, Dusun Cageran, Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman. Lokakarya inipun dihadiri oleh perwakilan dari pemerintahan kabupaten dan kapanewon, dinas-dinas, pihak UGM, dan mitra-mitra Dewan Energi Mahasiswa UGM.

“Para pejabat yang hadir pun memberikan sambutan diantaranya staf ahli bupati bidang pemerintahan dan hukum, Jazim Sumirat, S. H., M. Si., Pembina DEM UGM, Derajad Sulistyo Widhyharto S. Sos., M. Si., perwakilan Kapanewon Kalasan, Diah Retnoningsih, S. IP., MPA., dan ketua pelaksana Dayakarsa Energi Nusantara, Yudha Arisandhy Sintuwardhana," ucapnya.

Setelah sesi penjelasan terkait progres kerja, kegiatan dilanjutkan dengan tour mengelilingi kandang Bersama Anggrek Mukti untuk melihat biodigester dan panel surya yang sudah dapat berfungsi dengan baik, serta kanal mikrohidro yang belum dapat digunakan fungsinya oleh warga sekitar. Dalam kegiatan berkeliling ini diselingi dialog terkait potensi-potensi energi terbarukan yang dimiliki Dusun Cageran.

“Pada saat berkeliling kandang bersama perwakilan dinas pariwisata berkesempatan menyampaikan agar pemanfaatan biogas dan panel surya dapat dimasukkan ke dalam paket wisata bersamaan dengan kebudayaan dan potensi lainnya di Dusun Cageran," tutur Daffa.

Pada akhir rangkaian acara dilakukan diskusi interaktif antara perwakilan dari Bappeda, Kecamatan Kalasan, dan Dinas PUP-ESDM dengan masyarakat membahas terkait subsidi pupuk untuk petani di Sleman dan persoalan lambatnya respons puskeswan bagi kesehatan ternak. Dalam kesempatan ini, warga Dusun Cageran juga meminta dukungan dan kolaborasi bersama dinas-dinas untuk mengembangkan potensi desa.

Pihak Bappeda, Kecamatan Kalasan, dan Dinas PUP-ESDM pun merespons atas berbagai persoalan masyarakat tani di dusun Cageran dan akan memenuhi apa yang menjadi harapan warga dusun Cageran. Hal itu mengingat betapa besar potensi yang dimiliki dusun Cageran.

Daffa menuturkan dusun Cageran cukup memiliki potensi jika akan dikembangkan sebagai Desa Wisata. Selain memiliki potensi alam yang bagus, dusun Cageran memiliki sumber daya manusia yang mumpuni baik untuk kesenian maupun wirausaha.

Hal ini terbukti pada saat pembukaan lokakarya ibu-ibu Dusun Cageran dapat menampilkan hadroh cukup apik dan mampu menciptakan suasana syahdu dari lantunan ayat-ayat Al-Quran dan shalawat nabi yang dinyanyikan dengan lembut.

Selain itu, tamu undangan juga dapat melihat dan membeli secara langsung potensi UMKM yang dimiliki oleh Dusun Cageran, seperti belut goreng, kue bawang, jamu, donat dan molen Rina, serta jemparingan.

“Saat berkeliling, para tamu undangan juga sempat disuguhi salah satu potensi budaya yang dimiliki oleh Dusun Cageran berupa tarian tradisional yang ditampilkan oleh anak-anak Dusun Cageran," imbuhnya. (*)

Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Ties pada 29 Dec 2021

Bagikan

RELATED NEWS