Kuliner khas Pacitan yang juga menjadi favorit pengunjung taman alon-alon Pacitan, selain jadah bakar, tahu bakar, lengkap dengan susu jahe, adalah sate tahu. Sate tahu dengan bahan dasar tahu yang didalamnya diberikan isi campuran tepung dan daging ayam/sapi, diiris kecil, ditusuk layaknya sate ayam dan kambing, dibakar dan kemudian disajikan dengan sambal kacang, dicampur kecap dan taburan irisan bawang merah mentah dan cabai dipotong kecil-kecil, menjadi hidangan yang juga banyak diburu pelanggan.

Alon-alon Pacitan semakin marak, dengan hadirnya shelter kuliner khas Pacitan. Buka mulai pukul 17.00 hingga tengah malam, shelter ini menjadi salah satu tempat favorit untuk nongkrong, kumpul keluarga, teman, maupun tempat diskusi. Duduk dengan beralas tikar dengan hidangan makanan ringan membuat para pelanggan bertah duduk berjam-jam.

“Saya suka dengan sate tahu ini. Rasanya khas banget. Saya nyoba buat di rumah, rasanya beda”, ungkap salah satu pengunjung dari Surabaya yang enggan disebut namanya. Sate tahu Pacitan memang benar-benar khas Pacitan. Bumbu kacang yang disiramkan di atas sate setelah dibakar sama dengan bumbu yang disiramkan untuk sate ayam dan kambing khas Pacitan. Kombinasi pedas, manis dari bumbu kacang dan masih ditambah dengan guyuran kecap asli Pacitan membuat sate tahu semakin spektakuler. Sensasi sate tahu Pacitan semakin luar biasa ketika secara tidak sengaja kita mengunyah irisan bawang merah yang diiris kotak kecil, dan cabai yang diiris kecil-kecil. Sensasi pedas dan kenyal sate tahu khas Pacitan membuat mata yang mulai redup menjadi bersinar lagi.

Kuliner sate tahu khas Pacitan ini sangat terjangkau Hanya dengan 10.000 rupiah sate tahu khas Pacitan sudah dapat dinikmati bersama keluarga. Kuliner ini layak dicoba di seputaran alon-alon Pacitan, karena sate tahu dengan kekhasan ini hanya ada di sana.