Satu Desa 1 Produk, Strategi Bangkitkan Ekonomi Daerah

SP - Sabtu, 21 November 2020 03:07 WIB
Pengunjung melihat produk kerajinan pernak pernik di stan UMKM pada pameran In Store Promotion Kementerian Perdagangan di Atrium Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu, 18 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia undefined

Idustri Kecil dan Menengah (IKM) di setiap daerah terus diberikan support oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Salah satunya melalui program 1 desa 1 produk atau One Village One Product (OVOP).

Konsep ini dirancang untuk mendorong masyarakat suatu daerah agar dapat menghasilkan produk yang kompetitif dengan nilai tambah tinggi dan mampu bersaing di tingkat global.

“Konsep OVOP untuk meningkatkan daya saing sektor IKM sesuai dengan keunggulan daerah,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih dalam keterangan resmi, Kamis, 19 November 2020, seperti dilansir dari TrenAsia.com.

Artinya, pendekatan OVOP tetap mengutamakan ciri khas keunikan karakteristik daerah masing-masing. Termasuk memanfaatkan sumber daya lokal, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Ke depan, hasil dari program OVOP ini tidak hanya disesuaikan dengan kebutuhan pasar domestik, melainkan global.

Pada penyelenggaraan terakhir, terdapat 118 IKM OVOP yang memenuhi kriteria, terdiri dari 63 IKM komoditas makanan dan minuman. Lalu 22 IKM komoditas kain tenun, 13 IKM komoditas kain batik, 10 IKM komoditas anyaman, dan 4 IKM komoditas gerabah.

Untuk meningkatkan partisipasi, Gati menggandeng para pemangku kepentingan lain untuk mengembangkan dan memperkuat IKM OVOP.

IKM OVOP, kata Gati, merupakan produk unggulan daerah yang menjadi tolak ukur dan representasi industri nasional di pasar global.

“Oleh karena itu, saya mengajak para pemangku kepentingan untuk secara bersama-sama memperkuat IKM OVOP,” pungkasnya.

Bagikan

RELATED NEWS