SD Nuris Ulang Tahun, Wali Murid Masak Buceng Nasi Tiwul

Dias Lusiamala - Minggu, 26 Juni 2022 12:15 WIB
Lomba memasak wali murid SD Nuris (Halopaitan/Dias Lusiamala)

PACITAN- Sekolah Dasar Nuril Islam (SD Nuris) Pacitan menggelar peringatan Harlah (Hari Lahir) yang ke 7. Acara kali ini digelar cukup meriah karena diisi dengan lomba masak yang pesertanya dari wali murid.

Dalam lomba tersebut wali murid memasak menu wajib, yakni buceng nasi tiwul yang terbuat dari tepung singkong.

Kegiatan memasak dilakukan Sabtu 25 Juni 2022 sejak pukul 08.00 Wib. Peserta yang berjumlah enam kelompok sesuai dengan kelas, sudah mempersiapkan peralatan memasak hingga bahan menu untuk dikreasikan dalam lomba.

Nantinya hasil masakan tiap kelompok akan dinilai mulai dari kekompakan dalam memasak, kreasi buceng, rasa masakan, hingga spiritualitas dalam pemaparan makna nasi tiwul yang sudah didesain jadi bucengan oleh setiap kelompok.

Proses memasak/Dias Lusiamala

Kepala SD Nuris Pacitan, Mohammad Khoirul Anam mengatakan, bahwa berbagai rangkaian kegiatan untuk memeriahkan harlah sudah berlangsung selama seminggu diikuti seluruh siswa dan guru juga tenaga kependidikan.

"Jumat kemarin kami mengadakan berbagai rangkaian kegiatan, yakni doa bersama dan khotmil quran. Lomba masak ini merupakan puncak harlah," kata Mohammad Khoirul Anam, Sabtu (25/6/2022).

Siap dinilai/Dias Lusiamala

Meski sempat vakum karena pandemi Covid-19, kegiatan lomba masak membuat nasi buceng tiwul ini memiliki tujuan untuk menjaga kekompakan dan kekeluargaan wali murid dengan pihak sekolah.

"Sesuai dengan makna yang ada dalam buceng atau tumpeng, yakni nilai religi berupa doa dan harapan agar SD Nuris Pacitan ke depan semakin maju," terang Mohammad Khoirul Anam.

Selain itu buceng memiliki arti yaitu kalbu yang kenceng, makna lainnya yaitu berpasrah diri kepada Allah Swt. Dan tiwul merupakan makanan khas Pacitan bermakna hati-hati jangan diawul-awul. Itulah alasan mengapa masakan wajibnya adalah buceng tiwul.

RELATED NEWS