Secercah Harapan di Terminal Pacitan….

Dias Lusiamala - Kamis, 03 Februari 2022 08:42 WIB
Terminal Pacitan (Halopacitan/Dias Lusiamala)

PACITAN-Bukan hanya menjadi pintu gerbang untuk warga keluar masuk, Terminal Pacitan yang terletak di Purwoharjo, Desa Baleharjo, Kecamatan Pacitan, juga menjadi salah satu pusat ekonomi. Aktivitas di tempat ini bisa menunjukkan bagaimana tingkat ekonomi masyarakat.

Dan kini, terminal Pacitan yang biasanya dilewati bus antar kota antar provinsi dan antar kota dalam provinsi kini nampak hening nan sunyi. Suasana yang sudah terasa sejak setidaknya tiga tahun yang lalu.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, banyak bus yang digarasikan. Pun dengan nasib para pedagang oleh-oleh di kompleks pertokoaan Terminal Pacitan.

Hanya ada beberapa toko yang buka, sisanya tertutup rapat. Bangku-bangku tempat menunggu, tidak lagi sesak dipenuhi penumpang. Kursi kosong pun nampak di dalam bus yang jalan.

Sembari menunggu bus datang, beberapa penumpang menyempatkan untuk membeli minuman dingin dan beberapa oleh-oleh Pacitan di pertokoan Terminal.

Pedagang di terminal Pacitan/Dias Lusiamala

Dwi mulyanti (55) , warga Baleharjo yang berdagang di tempat itu mengatakan selama pandemi melanda, omzet penjualannya menurun drastis. Awal-awal pandemi tidak nampak wara-wiri penumpang.

Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menutup sementara tokonya selama kurang lebih 1 tahun. Berselang setelah itu, kabar pandemi mulai membaik di Kota Pacitan. Senyum bahagianya, seolah-olah berharap ada hari baru agar tokonya bisa ramai pembeli.

Kini ia secara konsisten membuka tokonya dari mulai pukul 08.00 – 12.00 wib. Secara pelan omzet penjualannya berangsur-angsur membaik. Setiap hari setidaknya sekitar 3-5 orang pembeli yang berbelanja ke tokonya.

Penumpang di terminal Pacitan/Dias Lusiamala

Hal yang sama juga dirasakan oleh Siti Aminah (45), ia pun mengalami penurunan omzet saat pandemi melanda. Namun, ia tetap sabar dan tetap konsisten membuka toko. Ia membuka tokonya pagi dan sore hari. Ia percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengatur, maka ia mencoba ikhlas menerima keadaan yang terjadi.

“Rezekikan sudah ada yang ngatur, yakin saja sama jalan yang Allah takdirkan,”ucapnya

Secercah harapan memang telah muncul, tetapi Terminal Pacitan masih terus menanti. Menanti pandemi segera berakhir, menanti orang-orang bergerak dengan leluasa lagi, menanti hiruk pikuk yang lama menghilang, menanti semua pulih kembali. Karena karena ada keluarga yang butuh dinafkahi.

Bagikan

RELATED NEWS