PACITAN-Pulang ke kampung halaman, salah satu yang selalu dicari adalah kuliner asli daerah tersebut.&nbsp;Di Pacitan, salah satu yang banyak dicari adalah Sego Berkat. Seperti namanya, menu 'ndeso' ini berbahan dasar nasi dengan pendamping aneka sayur, oseng mi, ikan asin dan serundeng. Yang spesial dari sego berkat, kemasannya dibungkus dengan daun jati.Ada beberapa warung makan di Pacitan yang menyediakan menu Sego Berkat. Salah satunya yang berlokasi di Jalan Agus Salim, Kelurahan Baleharjo. Setiap pagi hingga siang hari, tempat jualan tersebut tak pernah sepi. Sejak dibuka pukul 06.00 WIB, para pelanggan sudah rela mengantre. Seperti diketahui menu sego berkat hanya bisa di temukan di sekitaran Pacitan dan Wonogiri, karena itulah pembeli yang penasaran dengan nikmatnya sego berkat rela untuk mengantre.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/kethek-ogleng-dan-gua-gong-hadir-di-pos-pelayanan-lebaran-pacitan">Kethek Ogleng dan Gua Gong Hadir di Pos Pelayanan Lebaran Pacitan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/4-hal-ini-jadi-trending-di-facebook-dan-instagram-selama-ramadan-2022">4 Hal Ini Jadi Trending di Facebook dan Instagram Selama Ramadan 2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halopacitan.com/read/who-tetapkan-hepatitis-misterius-sebagai-klb-mari-kenali-cara-mencegahnya">WHO Tetapkan Hepatitis Misterius sebagai KLB, Mari Kenali Cara Mencegahnya</a></li></ul>"Ini tadi sengaja berangkat awal. Supaya kebagian sego berkat. Mumpung mudik juga sih jadi sekalian mampir kesini karena memang penasaran," ujar Doni (35), pemudik asal Cimahi saat ditemui di lokasi, Rabu pagi (4/5/2022).Doni mengaku sudah 2 tahun tak bisa mudik, lantaran adanya pembatasan pandemi COVID-19. Saat pemerintah sudah mengizinkan untuk mudik, Doni pun memanfaatkan kepulangannya kali ini untuk mengeksplore wisata dan kuliner di Pacitan.&nbsp;"Lebaran ke keluarga sudah, wisatanya sudah. Tinggal kulinernya yang belum," imbuhnyaPemilik warung, Tutik (49) mengaku sudah berjualan Nasi Berkat sejak 5 tahun lalu. Selama berjualan pembelinya terus bertambah. Pelanggan Tutik tak hanya pembeli rumahan. Biasanya pegawai kantor pemerintahan dan swasta juga kerap memborong dagangannya, untuk makan siang."Biasanya hanya buka setengah hari. Dari pagi Pukul 06.00 - sampai habis atau sekitar Pukul 12.30 dagangan sudah habis," kata TutiSekilas nasi berkat Tutik memang tampak biasa. Namun saat mencicipi Nasi Berkat, sensasinya bakal menempel di lidah. Apalagi bumbunya yang kental dengan nuansa pedas, menambah nikmat saat memakannya.Racikan Nasi Berkat tak bisa lepas dari sayur nangka, oseng tempe dan mi. Itu masih ditambah pula dengan serundeng dan kecambah, lalu lauk ikan asin. Tersedia lauk tambahan, bermacam pilihan. Mulai telur rebus bumbu Bali, telur dadar, serta rolade daging. Ada pula lauk ringan seperti tempe dan tahu."Kalau pakai lauk tempe, harganya jadi Rp 6.000 pakai telur Rp 8.000, Terus kalau lauk roladenya jadi Rp 14.000," terang Tutik.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Sego berkat.jpg

Pulang ke kampung halaman, salah satu yang selalu dicari adalah kuliner asli daerah tersebut. 

Sego Berkat Diserbu Pemudik