Sejumlah 490 Orang Pedagang Pasar Minulyo Jalani Rapid Test, Tercatat 119 Orang Reaktif

SP - Minggu, 24 Januari 2021 00:56 WIB
Pasar Minulyo Pacitan undefined

Sabtu (23/1/2021) sejumlah 490 orang pedagang di Pasar Minulyo Pacitan jalani rapid test antibodi secara massal. Hasil test menunjukkan 119 orang dinyatakan reaktif dan 371 orang dinyatakan nonreaktif.

Perlu diketahui perkiraan jumlah pedagang di Pasar Minulyo Pacitan yang meliputi pemilik dan pekerja, terdata sekitar 558 orang, termasuk pedagang obrok, namun yang hadir jalani rapid test hanya 490 orang .

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, dr Trihariadi Hendra Purwaka memberikan pesan kepada seluruh pedagang agar tetap semangat. Ia berpesan kepada seluruh pedagang yang reaktif tidak perlu takut dan lebih menjaga imun tubuhnya.

“Ya bagi yang reaktif, sangat disarankan untuk jalani swab PCR di Puskemas Tanjungsari, itu demi untuk menjaga diri sendiri keluarga dan lingkungan, jadi tuntas, kita tahu kondisi kita sebenarnya,jika kemudian terindikasi positif kita bisa bersikap mandiri untuk isolasi,”kata laki-laki yang akrab dipanggil Hendra kepada halopacitan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun bagi para pedagang yang belum melakukan rapid test akan diberikan waktu hari Rabu mendatang. Semua dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sugeng Widodo mengimbau kepada seluruh pedagang, “ Kami berharap semua pedagang tanpa terkecuali mau rapid test, dan jika hasilnya nonreaktif, silakan lanjutkan berdagang dengan tetap jalankan protokol kesehatan. Kami akan terus berupaya melakukan pemeriksaan berkeliling”, katanya.

Lebih lanjut Sugeng menyampaikan bahwa bagi pedagang yang belum rapid test dan tidak bisa menunjukkan surat hasil rapid untuk melakukan rapid test.

“Kami akan berkeliling, satu per satu pedagang akan kami periksa. Kami akan periksa hasil rapid test sebagai bukti pedagang sudah rapid. Mohon maaf ini dalam rangka untuk kebaikan kita semua, mari bersama kita putus rantai penularan COVID-19,” pungkasnya.

Bagikan

RELATED NEWS