Halopacitan, Pacitan—Serat Centhini adalah salah satu karya sastra terbesar dalam kesusastraan Jawa Baru. Disebut juga Suluk Tambanglaras atau Suluk Tambangraras-Amongraga, Serat Centhini menghimpun segala macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan Jawa.
Ternyata di dalam serat yang ditulis sekitar tahun 1800an masehi tersebut termuat juga soal Pacitan. Salah satunya adalah soal kuliner pada masa itu.
Sebagai daerah pesisir selatan yang dahulu dikenal dengan sebutan Wengker Kidul, Pacitan sudah di kenal sebagai daerah pengembaraan yang turut menyumbangkan warna dalam khasanah sejarah tanah Jawa, salah satunya melalui sajian kuliner yang di dominasi aneka masakan laut.
Dalam Serat Centhini yang ditulis pada zaman Paku Buwono V bertahta di Solo, Pacitan diulas dalam kisah perjalanan Mas Cebolang bersama para abdinya.
Dikisahkan dalam pengembaraannya menuju ke wilayah Ponorogo, Mas Cebolang tersesat hingga ke daerah Pacitan, dimana ia bertemu dengan Ki Darmayu di Dukuh Karang yang terletak di selatan Pedukuhan Pringkuku.
Saat bertemu Ki Darmayu yang menjadi penjaga Hastana Gentong, Mas Cebolang beserta para abdinya disuguh rokok, sirih, minuman legen atau nira pohon aren yang beraroma wangi dan berkhasiat membuat badan kembali segar serta singkong rebus.
Dari naskah cerita tersebut, menunjukkan Pacitan lama menjadi penghasil nira, baik dari pohon kelapa maupun pohon aren yang kemudian dibudidayakan untuk menjadi gula jawa maupun gula aren sudah ada sejak jaman dahulu. Seperti pengakuan Susanto, seorang penderes kelapa di Desa Karanggedhe, Kecamatan Arjosari yang mengaku keahlian menderes nira diperoleh secara turun-temurun dari jaman dahulu.
Juga tanaman tembakau sudah terkenal di Pacitan sejak jaman dahulu, Wahyono (74 ) salah seorang saksi juga menuturkan bahwa sedari ia kecil ia sering membantu orang tua-nya menanam tembakau pada saat musim kemarau. Ia juga menjelaskan bahwa tanaman tembakau sudah ditanam sejak jaman nenek moyangnya. "Seingat saya, tanaman tembakau itu warisan kakek saya. Namun sekarang sudah tidak ada lagi yang menanam tembakau," kenangnya.
Dalam kisah selanjutnya, Mas Cebolang diajak Ki Darmayu untuk menikmati sajian makan besar yang menunya dikisahkan dalam satu pupuh tembang sinom
Dari tembang tersebut dapat dikenali masakan yang menjadi khas Pacitan pada masa lalu. Mulai dari telur ayam matang yang dimasak diatas bara api, kerupuk, sayur terung, ikan peda asin dan berbagai ikan asin yang digoreng dengan minyak kelapa. Serta tidak tertinggal sambal goreng khas Pacitan.
[{"id":1740,"title":"Wujudkan Generasi Cerdas, KB Plus Az Zalfa Kampanyekan Gernas Baku","excerpt":"<p>Sabtu (07/12/2019) Festival Literasi diselenggarakan oleh KB (Kelompok Bermain) Plus Az Zalfa. Bertempat di Pendopo Kabupaten Pacitan. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh wali murid KB Plus Az Zalfa dan perwakilan pendidik dari 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan.</p>","image_1":"1575808905537.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p>Sabtu (07/12/2019) Festival Literasi diselenggarakan oleh KB (Kelompok Bermain) Plus Az Zalfa. Bertempat di Pendopo Kabupaten Pacitan. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh wali murid KB Plus Az Zalfa dan perwakilan pendidik dari 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan.</p>\r\n<p>Mengambil tema “Membangun Budaya Literasi Anak di Sekolah dan di Rumah”, KB Plus Az Zalfa menggandeng penggiat literasi Pacitan, Dr. Sri Pamungkas, S.S., M. Hum., untuk bersama mengampanyekan “Gernas Baku”. Gernas Baku merupakan singkatan dari Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku, merupakan salah satu gerakan literasi dalam hal membaca yang dilakukan para orang tua dan sasarannya adalah anak.</p>\r\n<p>“Hal tersebut sangat penting dilakukan karena anak belajar pertama dalam hidupnya yaitu dari suara”, ungkap Dr. Sri Pamungkas, S.S., M. Hum. Perlunya membacakan cerita bagi anak adalah dapat melatih keterampilan berbahasa, menyampaikan pesan moral, menumbuhkan minat baca dan sebagai sarana mempererat hubungan orang tua dengan anak <em>(bonding time).</em></p>\r\n<p>“Tidak dapat dipungkiri, menurut UNESCO tingkat literasi membaca di Indonesia hanya 0,001%. Hal ini berarti dari 1000 orang, hanya 1 orang dengan minat baca tinggi. Terdapat fakta tingkat buta huruf di Indonesia kian menurun. Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2018, 97,93 % penduduk Indonesia dinyatakan tidak buta huruf dan kurang dari 2,07 % yang masih mengalami buta huruf. Namun hal tersebut kurang berdampak pada peningkatan daya bacanya”, papar Dr. Sri Pamungkas, S.S., M. Hum.</p>\r\n<p>Ia melanjutkan, “Itulah sebabnya, kita sebagai orang tua harus mempersiapkan pendidikan literasi sejak dini. Saat rumah kita lebih banyak berisi buku-buku, itu akan jauh lebih menyenangkan daripada hanya berisi perabotan, karena rasa sayang kita kepada anak, dan ingin membekali mereka dengan ilmu. Anak tidak pernah membutuhkan fasilitas mewah tetapi orang tualah yang menciptakannya. Fasilitas seperti handphone mahal, sebenarnya tidak dapat menggantikan bonding time (kedekatan) antara orang tua dan anak, kualitas atau kedekatan orang tua dengan anak akan sangat berpengaruh terhadap rasa percaya dirinya dan mampu melejitkan kelebihan yang sudah dititipkan Tuhan pada masing–masing anak”.</p>\r\n<p> Suyanti, S.Pd. selaku kepala KB Plus Az Zalfa meyatakan, “Dengan diadakannya kegiatan ini kita mengajak wali murid juga masyarakat sekitar untuk pentingnya membaca. Literasi baca tulis, karena literasi baca tulis itu mendasari literasi-literasi yang lain. Jadi kita menggugah para mama-mama untuk mereka secara suka rela, atas kesadaran sendiri memfasilitasi anak di rumah, di samping kita di sekolah juga membangun literasi yang baik untuk anak-anak.</p>\r\n<p>Terselenggaranya kegiatan ini pun merupakan suatu aksi nyata peran KB Plus Az Zalfa sebagai penerima Apresiasi Nasional dalam rangka Gerakan Literasi Nasional tentang gerakan masyarakat yaitu orang tua membacakan buku. “Pemerintah memberikan dana tetapi dana itu tidak untuk pribadi tetapi untuk di share, jadi akhirnya kita membuat workshop ini agar ilmu yang kita dapatkan juga mampu tersampaikan kepada masyarakat luas”, lanjut Suyanti, S.Pd. yang ditemui usai kegiatan berlangsung. </p>","status":"P","publish_datetime":"2019-12-08T19:40:46.000Z","video_1":null,"created_at":"2019-12-08 12:41:45","updated_at":"2019-12-10 08:58:55","highlight":1,"slug":"wujudkan-generasi-cerdas-kb-plus-az-zalfa-kampanyekan-gernas-baku","view_count":17,"image_source":"Halopacitan/Deny Aprilia","image_caption":"KB Plus Az Zalfa Kampanyekan Gernas Baku","user_id":12,"special_report":null,"author_name":"Deny Aprilia","image_1_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1740/1575808905537.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1740/thumb_1575808905537.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1740/medium_1575808905537.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1740/large_1575808905537.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://halopacitan.com/read/wujudkan-generasi-cerdas-kb-plus-az-zalfa-kampanyekan-gernas-baku","category":[{"id":1,"title":"Halo Berita","description":"N/A","image":"halo_berita.png","created_at":"2017-12-03 09:18:14","updated_at":"2017-12-23 05:25:27","slug":"Halo-Berita","url":"https://halopacitan.com/kanal/Halo-Berita","image_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/halo_berita.png","image_thumb_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/thumb_halo_berita.png","image_medium_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/medium_halo_berita.png","image_box_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/box_halo_berita.png","pivot":{"category_id":1,"article_id":1740}}]},{"id":1738,"title":"Pencanangan Germas, Puskesmas Kedungbendo Gandeng Lima Desa Tanda Tangani Komitmen","excerpt":"<p>Sabtu (4/12/2019) Puskesmas Kedungbendo mengumpulkan para kader kesehatan dilingkup wilayah kerjanya, yaitu Desa Borang, Desa Gegeran, Desa Kedungbendo, Desa Jetis Kidul dan Desa Mangunharjo. Bertempat di Balai Desa Mangunharjo Kecamatan Arjosari, mereka berkumpul bersama untuk menyukseskan Pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Acara yang digelar oleh Puskesmas Kedungbendo, bertujuan untuk menyebarlusakan informasi tentang pentingnya kesehatan masyarakat, utamanya desa-desa dalam naungan wilayah kerja Puskesmas Kedungbendo yang masih berada pada taraf prasehat.</p>","image_1":"1575634203168.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p>Sabtu (4/12/2019) Puskesmas Kedungbendo mengumpulkan para kader kesehatan dilingkup wilayah kerjanya, yaitu Desa Borang, Desa Gegeran, Desa Kedungbendo, Desa Jetis Kidul dan Desa Mangunharjo. Bertempat di Balai Desa Mangunharjo Kecamatan Arjosari, mereka berkumpul bersama untuk menyukseskan Pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Acara yang digelar oleh Puskesmas Kedungbendo, bertujuan untuk menyebarlusakan informasi tentang pentingnya kesehatan masyarakat, utamanya desa-desa dalam naungan wilayah kerja Puskesmas Kedungbendo yang masih berada pada taraf prasehat.</p>\r\n<p>Diungkapkan dr. Farida Sony Indarti, “Berdasarkan <em>survey</em> Keluarga Sehat, kita masih mempunyai PR besar terkait kesehatan masyarakat. Data yang kami terima, untuk kondisi kesehatan masyarakat dalam wilayah kerja kami masih berada pada taraf prasehat, beberapa juga masih ada yang kurang sehat”, jelas Kepala Puskesmas Kedungbendo tersebut.</p>\r\n<p>Kegiatan Pencanangan Germas ini sebagai tindak lanjut dari program Kementrian Kesehatan untuk membudayakan masyarakat agar terbiasa dengan hidup sehat. Menggandeng kader kesehatan setiap desa, Puskesmas Kedungbendo berharap mampu menjangkau masyarakat lebih merata. Acara yang dihadiri oleh Camat Arjosari, Sugeng Widodo, S.Sos., M.M., dilengkapi dengan penandatangan komitmen bersama antara Puskesmas Kedungbendo dengan 5 desa di wilayah kerja Puskesmas Kedungbendo.</p>\r\n<p>Penandatanganan dipimpin langsung oleh Camat Arjosari, kemudian diikuti oleh pembubuhan tanda tangan Kepala Puskesmas Kedunngbendo dan masing-masing Kepala Desa di wilayah kerja Puskesmas Kedungbendo.</p>\r\n<p>Sebagai langkah awal “Ada 7 indikator yang ditekankan oleh Kementrian Kesehatan tahun ini mungkin untuk bebebrapa tahun awal hanya fokus dalam 3 indikator, yaitu aktifitas fisik, karena zaman sekarang olahraga sudah jarang dilakukan, kita kembali membudayakan itu, salah satunya dengan senam peregangan. Kita mulai dari teman-teman Puskesmas sendiri setiap jam 10 dan jam 2 siang kita melakukan Senam Peregangan. Karena setelah sekian jam bekerja, duduk, butuh relaksasi, hari ini kita sampaikan ke seluruh desa, nanti kita bagikan CD rekaman senam peregangan kepada desa, agar bisa dipelajari dan diterapkan. Indikator kedua adalah konsumsi buah dan sayur dan cek kesehatan berkala agar tahu faktor risiko yang ada dalam tubuh kita” lanjut dr. Farida Sony Indarti. </p>\r\n<p>Selain Penandatanganan Komitmen Bersama, pada kegatan tersebut juga dilaksanakan jalan sehat yang diberangkatkan langsung oleh Camat Arjosari. Llomba poster kesehatan, lomba <em>emotional demonstration</em> (Emodemo), juga lomba yel-yel ikut memeriahkan kegiatan tersebut. Juara Lomba Poster adalah Desa Mangunharjo, Desa Borang dan Desa Jetis Kidul. Lomba emodemo dimenangkan oleh Desa Borang, Desa Kedungbendo, Desa Mangunharjo sedangkan lomba yel-yel dimenangkan oleh desa Borang dan Kedungbedo.</p>","status":"P","publish_datetime":"2019-12-06T19:08:17.000Z","video_1":null,"created_at":"2019-12-06 12:10:03","updated_at":"2019-12-10 06:57:11","highlight":1,"slug":"pencanangan-germas-puskesmas-kedungbendo-gandeng-lima-desa-tanda-tangani-komitmen","view_count":20,"image_source":"Halopacitan/Deny Aprilia","image_caption":"Germas Kecamatan Arjosari","user_id":12,"special_report":null,"author_name":"Deny Aprilia","image_1_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1738/1575634203168.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1738/thumb_1575634203168.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1738/medium_1575634203168.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1738/large_1575634203168.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://halopacitan.com/read/pencanangan-germas-puskesmas-kedungbendo-gandeng-lima-desa-tanda-tangani-komitmen","category":[{"id":1,"title":"Halo Berita","description":"N/A","image":"halo_berita.png","created_at":"2017-12-03 09:18:14","updated_at":"2017-12-23 05:25:27","slug":"Halo-Berita","url":"https://halopacitan.com/kanal/Halo-Berita","image_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/halo_berita.png","image_thumb_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/thumb_halo_berita.png","image_medium_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/medium_halo_berita.png","image_box_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/box_halo_berita.png","pivot":{"category_id":1,"article_id":1738}}]},{"id":1735,"title":"160 Calon Panwascam PILKADA Pacitan 2020, Siap Berkompetisi","excerpt":"<p>Pendaftaran Panitia Pengawas Kecamatan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2020 ditutup Selasa, 3 Desember 2019 pukul. 24.00. Minat masyarakat untuk menjadi pengawas kecamatan sangat tinggi. Hal ini dapat dlihat dari pendaftar sampai hari terakhir mencapai 160 terdiri dari 105 laki-laki (66%) dan 55 perempuan (34%).</p>","image_1":"1575507385508.jpeg","image_2":null,"image_3":null,"image_layout":null,"body":"<p>Pendaftaran Panitia Pengawas Kecamatan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2020 ditutup Selasa, 3 Desember 2019 pukul. 24.00. Minat masyarakat untuk menjadi pengawas kecamatan sangat tinggi. Hal ini dapat dlihat dari pendaftar sampai hari terakhir mencapai 160 terdiri dari 105 laki-laki (66%) dan 55 perempuan (34%).</p>\r\n<p>“Kami bersyukur bahwa minat masyarakat untuk menjadi Panitia Pengawas Kecamatan di Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2020 sangat tinggi. Peserta yang mendaftar mengalami kenaikan dibandingkan Pilkada sebelumnya. Hal ini membuktikan meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengawasan kegiatan pemilihan baik Pemilu (Pemilihan Umum) maupun Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah), kata Berty Stevanus HRW, S.H., Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) Kabupaten Pacitan kepada Halopacitan, Rabu (4/12/2019).</p>\r\n<p>Pendaftaran Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) Pilkada 2020 dimulai 27 November 2019 sampai 3 Desember 2019. Pendaftar di Kecamatan Pacitan mencapai 26 peserta terdiri dari 13 laki-laki dan 13 perempuan, terbanyak dibandingkan kecamatan lain di Kabupaten Pacitan. Target minimal pendaftar di setiap kecamatan terpenuhi, karena jumlah pendaftar terkecil mencapai 8 peserta yaitu Kecamatan Nawangan.</p>\r\n<p>“Alhamdulillah, jumlah pendaftar untuk Panwascam telah memenuhi target, target minimal 8 peserta terpenuhi banyak kecamatan yang melebihi target, sehingga pendaftaran kami tutup dan tidak dilakukan perpanjangan. Tingkat pendidikan pendaftar seleksi Panwascam ini bervariasi mulai SMA Sederajat sampai jenjang S2 juga ada, akan tetapi mayoritas sarjana”, kata Berty Stevanus HRW, S.H., selaku Kooordinator Divisi SDM (Sumber Daya manusia) Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) Kabupaten Pacitan. </p>\r\n<p>Hasil seleksi administrasi akan diumumkan Kamis, (12/12/2020) di laman Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum) Kabupaten Pacitan. Hasil pengumuman seleksi administrasi akan dipublish sehingga masyarakat bisa ikut mengawasi dan memberikan masukan serta saran terhadap calon Panwascam melalui tanggapan masyarakat yang dibuka sampai tanggal 15/12/2019.</p>\r\n<p>“Setelah lulus seleksi administrasi dan melalui tanggapan masyarakat, calon Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan) Pilkada 2020 akan melalui tes secara online dan wawancara, untuk tes secara online Bawaslu Kabupaten Pacitan bekerja sama dengan SMK N I Pacitan. Hasil tes secara online nanti langsung terkoneksi dengan Bawaslu RI”, ucap Berty Stevanus HRW, S.H. mengakhiri.</p>","status":"P","publish_datetime":"2019-12-05T07:55:58.000Z","video_1":null,"created_at":"2019-12-05 00:56:25","updated_at":"2019-12-10 06:57:06","highlight":1,"slug":"160-calon-panwascam-pilkada-pacitan-2020-siap-berkompetisi","view_count":28,"image_source":"Halopacitan/Rahmat DS","image_caption":"Berty Stevanus, HRW,, S.H., Ketua Bawaslu Pacitan","user_id":12,"special_report":null,"author_name":"Rahmat DS","image_1_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1735/1575507385508.jpeg","image_1_thumb_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1735/thumb_1575507385508.jpeg","image_1_medium_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1735/medium_1575507385508.jpeg","image_1_large_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/article/image_1/1735/large_1575507385508.jpeg","image_2_url":null,"image_2_thumb_url":null,"image_2_medium_url":null,"image_2_large_url":null,"image_3_url":null,"image_3_thumb_url":null,"image_3_medium_url":null,"image_3_large_url":null,"url":"https://halopacitan.com/read/160-calon-panwascam-pilkada-pacitan-2020-siap-berkompetisi","category":[{"id":1,"title":"Halo Berita","description":"N/A","image":"halo_berita.png","created_at":"2017-12-03 09:18:14","updated_at":"2017-12-23 05:25:27","slug":"Halo-Berita","url":"https://halopacitan.com/kanal/Halo-Berita","image_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/halo_berita.png","image_thumb_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/thumb_halo_berita.png","image_medium_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/medium_halo_berita.png","image_box_url":"https://assets.halopacitan.com/uploads/category/image/1/box_halo_berita.png","pivot":{"category_id":1,"article_id":1735}}]}]