SMKN 1 Pringkuku Raih Juara 1 Lomba Kompetisi Siswa se Eks Karisdenan Madiun, Nganjuk dan Jombang
PACITAN- Andika Pramudyono dari SMKN 1 Pringkuku berhasil menyabet juara 1 dalam Lomba Kompetensi Siswa Cabinet Making. Lomba diikuti SMKN di wilayah eks Karisidenan Madiun, Kabuaten Nganjuk dan Jombang.
Kompetisi digelar di SMKN 1 Pacitan dan diikuti siswa dari kelas XII jurusan Kriya Kayu, Teknik Perencanaan Bangunan, dan Design Permodelan Ilmu Bangunan. Lomba dimulai sejak 14 Februari 2022.
Sementara Juara 2 dalam kompetisi ini adalah Sadam Abidin dari SMKN 1 Pacitan. Sementara juara 3 Febrian Refanul Hidayat dari SMKN 1 Jenangan Ponorogo ,dan Juara 4 Rofik Satrio dari SMKN 1 Bendo Magetan.
- Super Kaya, Inilah 7 Artis Korea dengan Bayaran Termahal per Episode
- Inilah 15 Gunung Api Paling Berbahaya di Dunia, Dua Ada di Indonesia
- Baru di Pacitan, Polisi Turun Gunung Bikin Minyak Goreng
Dalam lomba tersebut setiap peserta diberikan bahan dan soal yang sama, yaitu membuat laci dua susun. Waktu yang diberikan untuk mengerjakannya sebanyak 15 jam. Para peserta juga akan mengerjakan soal berdasarkan teori dan pengalaman yang telah mereka pelajari.
Indikator penilaian salah satunya adalah presisi bentuk yang sesuai dengan soal, kehalusan permukaan juga jadi indikator penilaian. Dewan juri sebanyak 2 orang dari VEDC Malang.
Agus Salim Rosyid, Ketua Penanggungjawab Acara sekaligus Guru SMKN 1 Pacitan mengatakan dengan adanya
“Lomba Kompetensi Siswa dapat memberikan manfaat untuk siswa seperti memiliki mental siap tanding, mampu menumbuhkan semangat yang kompetitif, berani bersaing,” katanya.
Di lomba ini juga diajarkan tentang manajamen waktu, kadang saat lomba karena ingin terlalu prefeksionis mendapatkan potongan kayu yang presisi, siswa jadi lupa untuk mengerjakan bagian-bagian lain, sedangkan waktu pengerjaan terus berjalan.
- Perjuangan Penuh Liku Kamila Membangun Alifa Bakery
- Amerika Izinkan Indonesia Beli 36 F-15 Paling Canggih
- Ayo Bangkit Lagi! Kontes Akik Reborn 2 Digelar di Hotel Srikandi
“Mereka akan terlatih untuk punya mental siap tanding, karena sangat besar sekali pengaruh mental. Misalnya saja saat anak itu tidak memiliki mental yang kuat, berakibat ke pekerjaannya jadi rusak akhirnya ndak jadi padahal mengerjakan pembuatan laci susun seperti ini sudah biasa dilakukan saat jam pelajaran,” kata Rosyid.
Secara eksternal manfaat untuk siswa ketika mereka berhasil juara dan dikirimkan ke tingkat nasional untuk bertanding, maka akan bagus untuk jadi portofolio siswa. Sekaligus bisa untuk mendapatkan beasiswa kuliah setelah lulus nanti. Hasil karya para peserta nantinya akan diserahkan ke panitia, di SMKN 3 Madiun.