PACITAN-Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat pedagang dan peternak hewan khawatir turunnya permintaan dan pada akhirnya pada penurunan harga saat perayaan Iduladha nanti.

Di tengah wabah PMK ini, stok hewan ternak di Kabupaten Pacitan baik ditingkat peternak dan pedagang melimpah. Hewan ini akan menjadi sulit dibawa ke pasar mengingat rencana penutupan pasar dan juga pembatasan lainnya.

"Peternak sangat khawatir dengan daya beli hewan ternak ditengah wabah virus PMK. Ternak masih melimpah karena juga pengiriman dan permintaan dari luar daerah terbatas, " kata Slamet Hariyanto (34) Peternak asal Desa Kembang Kamis (9/6/2022).

• Begini Cara Kepolisian Swiss Identifikasi Jenazah Putra Ridwan Kamil
• Kemenag Gelontorkan Beasiswa Rp161 Miliar, Ini Skemanya
• Pacitan Bertekad Pertahankan Status Kabupaten Layak Anak

Slamet menambahkan dirinya lebih memperhatikan kesehatan hewan ternak dan kebersihan kandang terlebih dahulu. Untuk menjaga hewan ternak dari virus.

“Sudah ada sosialisasi dari petugas, memang ternak sapi ada yang sudah terinfeksi, kambing juga ikut berpotensi tertular PMK. Mudah-mudahan tidak berdampak terhadap penjualan,” imbuh Slamet.

Menurut Slamet harga sapi saat ini bervariasi dan ada yang sudah turun. Harga kambing dipasaran dijual kisaran Rp1,8 juta hingga Rp3 juta per ekor. Harga tersebut masih stabil, dan diperkirakan akan mengalami perubahan menjelang Iduladha. Sedangkan harga sapi masih di kisaran Rp15 juta ke atas.