Sungai Grindulu, Aliran Kehidupan Pacitan

Dias Lusiamala - Kamis, 03 Februari 2022 10:42 WIB
Sungai Grindulu (Halopacitan/Dias Lusiamala)

PACITAN-Sungai grindulu membentang dari Gunung Gembes yang terletak di utara Kota Pacitan hingga bermuara di Pantai Pancer Door. Aliran sungai terlihat mengalir tenang.

Warna airnya terkadang bening kehijauan, dan kadang cokelat sesaat setelah hujan turun. Pada musim penghujan debit air menjadi deras dan meninggi, sebaliknya saat musim kemarau tepian sungai mulai menampakkan diri.

Di tepian sungai yang melewati Desa Arjosari terlihat beberapa petak sawah warga. Jika ditelusur lebih jauh ke arah utara, akan ada banyak bongkahan-bongkahan batu kali. Warga setempat, sekitaran Desa Arjosari, Tegalombo memanfaatkan batu kali tersebut dengan cara dipukul menjadi bongkahan kerikil kecil-kecil.

Sungai Grindulu/Dias Lusiamala

Sungai grindulu jadi sumber kekayaan alam yang begitu berpengaruh di Kota Pacitan. Sama halnya dengan penambang batu kerikil, warga penambang pasir dan para petani pun ikut merasakan manfaat sungai grindulu.

Menurut Cahyadi (35), penambang pasir dari Kota Magetan kepada Halopacitan Rabu (2/2/2022) mengatakan, “Walau pasir dari sungai grindulu tidak sebagus pasir dari gunung merapi yang teksturnya padat, tetapi pasir di sini masih baik untuk digunakan.”

Tak heran mengapa sungai grindulu sampai dibuatkan lagu, ya karena memang sumber mata air ini benar-benar bermanfaat untuk warga.

Sungai Grindulu/Dias Lusiamala

Para petani memanfaatkannya untuk sumber irigasi ke sawah mereka. Para penambang mengambil pasirnya, begitupun beberapa nelayan Desa Sirnoboyo yang membuat jebakan ikan di Sungai Grindulu.

Bahkan di Pantai Pancer Door muara sungai ini dibangunkan Masjid Agung untuk sarana wisata religi di Pacitan.

Jika Kalimantan memiliki ikon Sungai Kapuas, maka Pacitan memiliki Sungai Grindulu sebagai ikonnya. Semoga Grindul terus terjaga kelestariannya dan terus menjadi sumber kehidupan warga.

RELATED NEWS