Tahu, ‘Si Putih’ dari Tiongkok Yang Akrab Dengan Lidah Rakyat Indonesia, Penting untuk Kesehatan Jantung

SP - Sabtu, 19 September 2020 22:37 WIB
Tahu, Si Putih dari Tiongkok Kaya Gizi dan Bermanfaat untuk Nutrisi Jantung undefined

Makanan berwarna putih, biasanya berbentuk kotak, dengan tekstur lembut yang dikenal banyak kalangan dengan nama tahu, siapa sangka berasal dari Tiongkok. Makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi merupakan serapan dari bahasa Hokkian tauhu yang secara harfiah berarti ‘kedelai terfermentasi’.

Siapa yang tidak kenal tahu, seperti halnya tempe makanan satu ini menjadi idola berbagai kalagan. Bahkan inovasi makanan tercipta dari tahu seperti perkedel tahu, sarang burung, tahu kriuk, tahu bulat, dan lain-lain membuat makanan ini semakin banyak peminat. Makanan yang kaya akan protein ini selalu menggugah selera.

Awal mulanya tahu diciptakan di Tiongkok Utara sekitar tahun 164 Sebelum Masehi oleh seorang pangeran bernama Liu An, pangeran dari kota Huainan selama Dinasti Han. Huainan sendiri adalah daerah penghasil kacang kedelai dengan jumlah melimpah. Seperti dilansir dari unicurd.com

Sumber lain menyebutkan jika tahu tercipta secara tidak sengaja saat bubur kedelai bercampur dengan air garam laut murni hingga membentukl tahu.

Pendapat lainnya lagi menyebutkan jika tahu dibuat oleh orang-orang Tionghoa kuno dengan mengentalkan susu kedelai. Teknik mengentalkan susu sendiri sebagai teknik yang ditiru dari teknik menyimpan susu orang India dan Mongol dengan mengentalkan susu. Pendapat yang ketiga ini diperkuat dengan adanya sebutan tahu di Tionghoa yakno doufu (tahu) yang mirip dengan istilah fermentasi susu khas Mongolia bernama rufu.

Pada masa Dinasti Tang tahu mulai merambah ke luar Tiongkok, seperti ke Jepang yang kemudian dikenal dengan istilah tofu di sana. Tahu pun mulai menyebar luas ke berbagai negara seperti Vietnam, Korea, Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Di Indonesia, tahu merupakan makanan yang terus menjamur. Makanan rakyat yang bergizi tinggi ini mendorong para pengusaha kecil, menengah hingga besar berlomba-lomba untuk memroduksinya. Terlebih di tengah pandemi seperti saat ini, kebutuhan protein cukup tinggi sehingg tahu pun banyak diburu.

Tahu merupakan makanan yang terbuat dari susu kedelai kental dengan nigari. Nigari adalah hasil sisaan garam yang diekstraksi dari air laut, seperti dilansir dari GoodDoktor.

Tahu mengandung koagulan yang kaya mineral dan digunakan untuk membantu tahu agar mengental dan mampu mempertahankan bentuknya.

Sama dengan tempe, tahu juga mengandung senyawa tumbuhan alami yang disebut isoflavon. Isoflavon pada tahu berfungsi sebagai fitoestrogen yang artinya dapat menempel dan mengaktifkan reseptor estrogen dalam tubuh.

Selain itu, tahu mengandung saponin yang memiliki efek perlindungan terhadap kesehatan jantung. Sebuah penelitian pada hewan menunjukkan bahwa saponin mampu meningkatkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan pembuangan asam empedu. Kedua fungsi tersebut dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

Bagikan

RELATED NEWS