Tak Peduli Sekarang Era 4G, Roger Dicopy Tak Pernah Mati

AZ - Rabu, 21 Februari 2018 07:40 WIB
Dul Rahman (84) mengudara dengan radio komunikasi miliknya undefined

Halopacitan,Pacitan—Radio komunikasi atau yang kerap dikenal sebagai handy talky (HT) dengan berbagai bentuknya masih terus mengudara sampai saat ini, termasuk di Kabupaten Pacitan. Biasanya mereka tergabung pada dua organisasi yakni Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) dan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI).

Pada situasi tertentu, HT akan lebih efektif dibandingkan HP. Salah satunya ketika terjadi bencana di lokasi yang sulit dijangkau.

"Pada saat bencana November 2017 lalu, Repiter ORARI menjadi satu-satunya alat komunikasi yang hidup waktu itu,kami menginformasikan keadaan di suatu tempat tersebut, baik untuk minta pertolongan, maupun perkembangan peristiwa di suatu tempat tersebut,” kata Maman Abdulrahman,(84), yang telah menjadi anggota ORARI sejak 1982.

Laki-laki yang di udara dikenal dengan panggilan YG3DSM tersebut mengatakan menggunakan radio komunikasi memang bisa disebut sebagai sebuah hobi. Tetapi juga bisa lebih dari sekadar itu. Informasi akan bisa disebar secara lebih cepat, karena ketika satu orang berbicara, maka banyak pihak yang bisa langsung mendengarkan.

“Radio amatir merupakan aktifitas yang positif untuk menginformasikan keadaan di suatu tempat."ucap Deni, anggota ORARI lain yang dikenal sebagai YG3FDL

Untuk beberapa wilayah Pacitan radio komunikasi bahkan masih lebih cocok untuk berkomunikasi. Wilayah ini banyak terdiri dari perbukitan hingga menjadikan sinyal ponsel masih sulit untuk ditemui di banyak tempat.

“Ini yang menjadikan radio komunikasi bisa menginformasikan lebih cepat tentang keadaan maupun peristiwa yang terjadi di suatu tempat."

Ketika tidak ada informasi penting yang harus disampaikan pengguna radio amatir biasanya tetap mengudara untuk sekadar saling sapa dan canda. Sebuah aktivitas yang telah bertahanan selama puluhan tahun dan tetap ada meski teknologi komunikasi semakin cepat dan privasi.

Satu hal yang menarik menggunakan radio komunikasi mewajibkan orang untuk menghormati orang lain yang sedang berbicara. Hal ini satu gelombang digunakan beramai-ramai. Jika ada lebih dari satu orang berbicara bersama, maka akan terjadi benturan di udara. Mereka yang memiliki power lebih tinggi akan mendominasi komunikasi jika tidak mau memberi kesempatan kepada orang lain.

“Pinjam jalur” biasanya istilah yang digunakan ketika ada orang yang ingin menggunakan gelombang untuk berbicara. Dan pada saat itu, pengguna lain pun akan dengan senang hati memberikan kesempatan.

Hal inilah yang menjadikan HT tetap bertahan, karena ada rasa saling menghormati, persaudaraan dan kekeluargaan. “Begitu roger dicopy.” (Sigit Dedy Wijaya)

Bagikan

RELATED NEWS