Tari Kethek Ogleng, Penciptanya Harus Jalan Kaki Pacitan-Solo

Amirudin Zuhri - Rabu, 29 Desember 2021 12:33 WIB
Tarian mengisahkan kisah asmara Dewi Sekartaji dan Pangeran Panji Asmoro Bangun dari Kediri (Dok Halopacitan)

PACITAN- Kethek Ogleng merupakan tarian yang lahir di Pacitan. Tepatnya di Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan. Sutiman, adalah orang yang berjasa menciptakan kesenian tersebut.

Tarian mengisahkan kisah asmara Dewi Sekartaji dan Pangeran Panji Asmoro Bangun dari Kediri. Dalam upaya pencariannya untuk menemukan Sekartaji yang melarikan diri karena tidak mendapat restu dari orangtuanya, Asmarabangun sampai di Desa Tokawi. Di tempat inilah kedua orang akhirnya bertemu.

Sutiman pada tahun 2019 lalu pernah berkisah kepada Halopacitan tarian ini dia lahirkan pada Hari Kamis Kliwon, bulan shofar tahun 1962. “Tanggal tepatnya saya justru lupa,” katanya kala itu.

Untuk menciptakan tari ini, dia harus melalui perjuangan berat, termasuk berjalan kaki sampai Kebun Binatang Sriwedari di Surakarta (sekarang berubah jadi Stadion). Perjalanan berat ini dilakukan hanya untuk melihat kera guna mempelajari gerakannya. Awal-awal dia menampilan tarian ini bahkan harus menggunakan seragam dari karung bekas.

Kethhek Ogleng sendiri berasal dari kata Kethek memiliki arti yaitu kera dan ogleng merupakan musik yang digunakan untuk mengiringi tarian tersebut yang berimana nong gleng.

Di tempat asal dimana tari ini diciptakan, Tari Kethhek Ogleng dipentaskan pada saat masyarakat setempat menyelenggarakan hajatan. Namun seiring berkembangnya waktu, Tari Kethek Ogleng menjadi salah satu tarian khas yang wajib dipentaskan dalam acara-acara besar di Kabupaten Pacitan.

Bagikan

RELATED NEWS