Teknologi Digital Kurangi Diskriminasi Gender dan Beri Peluang Difabel Untuk Berkarya

SP - Minggu, 07 Maret 2021 16:07 WIB
Ilustrasi: Teknologi Digital undefined

Perkembangan teknologi digital yang pesat saat ini memberikan kesempatan kepada para difabel khususnya tuna rungu (tuli) untuk berkarya dan mendapatkan pekerjaan. Menteri Keuangan Sri Mulyani seperti dilansir dari Trenasia.com Minggu (7/3/2021) mengatakan situasi dunia sekarang ini dengan perkembangan teknologi digital memberikan kesempatan semua orang sehingga diskriminasi gender semakin kecil dan memberikan ruang para difabel untuk berkarya.

“Dalam berbagai situasi dunia seperti sekarang, teknologi digital memberikan kesempatan yang makin besar, karena kita juga tidak perlu ketemu orang. Jadi mengekpresikan semuanya melalui digital pada dasarnya memberikan keuntungan,” ujar Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam Dialog Internasional Women and Girls : Game Changers in Development, di Jakarta, Sabtu 6 Maret 2021.

Sri Mulyani mengatakan melalui teknologi digital membuat diskriminasi gender juga akan lebih kecil. Ia berpesan agar para difabel bisa memanfaatkan dan membaca peluang dari pertumbuhan teknologi digital.

“Anda bisa menggunakan teknologi di mana usaha-usaha seperti usaha kecil sekarang marketingnya menggunaakan platform digital, itu semua memberikan suatu kesempatan yang luar biasa,”

Ia juga menyebut sejumlah kementerian juga memberi kesempatan bagi para difabel untuk bekerja,seperti di Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refromasi Birokrasi.

“Pekerjaan di Kemenkeu lebih kepada analytical thinking, baca data, analisa data, melakukan research dan membuat formulasi kebijakan itu semuanya mungkin engga usah banyak ngomong, pokoknya hasilnya ada dan dia bisa menyampaikan,” katanya.

Menkeu menyebut sumbangan ekonomi digital terhadap PDB meningkat sangat tinggi saat banyak bisnis lain yang justru mengalami penurunan karena COVID-19.

Pertumbuhan tersebut, katanya, diprediksi naik tiga kali lipat atau 300 persen yakni dari US$44 miliar dan akan menjadi US$124 miliar hanya dalam waktu lima tahun.

Bagikan

RELATED NEWS