Varian Omicron Ditemukan di13 Kabupaten/Kota di Jatim, Termasuk Pacitan

Amirudin Zuhri - Kamis, 03 Februari 2022 08:53 WIB
Petugas sedang mengambil sampel tes PCR acak untuk sejumlah pedagang di pasar anyar Kota Tangerang, Rabu 5 Januari 2022. (TrenAsia /Panji Asmoro)

SURABAYA- Dinas Kesehatan Jawa Timur mencatat COVID-19 varian Omicron sudah ditemukan di 13 kabupaten/kota yang ada di provinsi tersebut. Pacitan masuk salah satunya.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr. Erwin Astha Triyono Rabu (2/2/2022) mengatakan sebanyak 108 orang di provinsi Jawa Timur terpapar varian Omicron. Ini berdasarkan data dari Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya. "Yang terpapar varian Omicron itu tersebar di 13 kabupaten/kota," katanya

ITD Unair merilis data terakhir tambahan kasus Omicron di Jatim pada 28 Januari 2021 dengan jumlah sebanyak 82 kasus baru.

Erwin memaparkan, dari 82 pasien terpapar varian Omicron tersebut, sebanyak 31 orang berasal dari Surabaya, Kota Malang (22), Sidoarjo (5), Gresik (5), Kabupaten Madiun (5), Kabupaten Malang (5), Kabupaten Pasuruan (4).

Kemudian, masing-masing satu orang dari Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Jember, Pacitan, dan Trenggalek.

"Dari total 108 orang yang terkonfirmasi positif varian Omicron, sebanyak 47,2 persen telah dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi, sedangkan 52,8 persen lainnya masih menjalani isolasi dengan kondisi mayoritas tanpa gejala atau gejala ringan," tutur Kadinkes dilansir dari Antara.

Ia menjelaskan sekitar 63 persen warga terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksin lengkap dua dosis dan tidak bergejala sampai bergejala ringan. "Artinya dengan vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat COVID-19," ucap dia.

Kendati demikian, kata Kadinkes, upaya vaksinasi saja tidak cukup, tapi harus dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat.

Hal ini penting dilakukan untuk menjamin seseorang aman dari tertular maupun menularkan COVID-19 kepada orang lain.

Mengenai penambahan kasus tersebut, Erwin menambahkan Pemerintah Provinsi Jatim telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran Omicron semakin meluas.

"Mulai dari melaksanakan surveilans ketat COVID-19, termasuk dengan mengintensifkan pemeriksaan dan pelacakan kontak erat COVID-19 untuk deteksi dini kasus dan pencegahan penularan lebih cepat di komunitas," katanya.

Protokol Kesehatan

Sementara itu, Pemprov Jatim juga senantiasa mengampanyekan protokol kesehatan dengan pendekatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan). Berikutnya, pengoptimalan pelaksanaan "3T" (testing, tracing, treatment) juga terus dimasifkan.

Selain itu juga perlu mempertimbangkan faktor ventilasi udara, durasi dan jarak interaksi untuk mengurangi risiko penularan COVID-19.

"Serta mengoptimalkan pelaksanaan surveilans aktif, utamanya pada pembelajaran tatap muka terbatas sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan," tuturnya.

Untuk kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan, Pemprov Jatim melakukan self assesment kesiapan rumah sakit, meningkatkan rasio tempat tidur untuk penanganan COVID-19.

Kemudian, menyiapkan pengaturan tenaga kesehatan dan non-kesehatan dalam mengantisipasi lonjakan kasus, melakukan pemenuhan logistik kesehatan, menyiapkan alur pelayanan pasien, dan sistem rujukan pasien COVID-19.

"Pemprov Jatim terus mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk memperkuat kegiatan 3T, kemudian aktif melakukan pemantauan apabila ditemukan klaster-klaster baru COVID-19 dan segera melaporkan dan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim melalui Dinkes Jatim apabila ditemukan kasus konfirmasi Omicron di wilayahnya," ujarnya.

Editor: Amirudin Zuhri

RELATED NEWS