Waspadai Penularan COVID 19 Pada Anak

Rahmat Deny - Jumat, 30 Juli 2021 12:40 WIB
Ilustrasi: Anak sedang memakai masker

Berdasarkan data WHO kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia tertinggi se-Asia Pasifik. Per 1 Juli 2021 proporsi kasus yang meninggal usia 0-18 tahun adalah 1,2 persen. Dokter Spesialis Anak sekaligus Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta, dr. Rini Sekartini mengimbau agar orangtua memenuhi kebutuhan suplemen vitamin anak-anak untuk memperkuat ketahanan tubuh mereka, serta melakukan vaksinasi Covid-19 pada anak usia 12 tahun ke atas.

“Ingat, anak dapat tertular dan menularkan Covid-19 dari dan ke orang sekitarnya. Selain memberikan nutrisi lengkap dan seimbang, di masa pandemi orangtua juga diharapkan memenuhi suplemen bagi anak-anaknya. Suplemen tersebut diantaranya vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan zink. Untuk memutus rantai penularan Covid-19, selain dengan upaya protokol kesehatan, IDAI juga mendukung dan merekomendasikan dilakukannya vaksinasi Covid-19 pada anak usia 12 tahun ke atas,” terang Rini seperti dilansir dari siaran pers tertulis kemenpppa Jumat (30/7/2021).

Ia menjelaskan percepatan vaksinasi Covid-19 pada anak dianjurkan menggunakan vaksin Sinovac, karena hasilnya aman. Namun, vaksin tidak diberikan bila anak mengalami demam 37,5 derajat atau lebih, sembuh dari Covid-19 kurang dari 3 (tiga) bulan, pasca imunisasi lain kurang dari 1 (satu) bulan, hamil, hipertensi atau diabetes melitus tak terkendali, dan harus dilakukan konsultasi pada dokter bagi anak-anak yang menderita kanker.

sumber: kemenpppa.go.id

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Rohika Kurniadi Sari mengatakan selama pandemi, anak tidak hanya merasakan dampak terkait kesehatannya saja, namun juga pengasuhannya. Transformasi dan perubahan pola asuh tidaklah mudah bagi anak itu sendiri, maupun orangtua. Namun bagaimanapun juga, orangtua harus tetap mampu mengasuh, mendidik, melindungi, dan menumbuhkembangkan bakat dan karakter anak, serta mencegah perkawinan usia anak.

Rohika berharap pemerintah, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media terus bergandeng tangan dan berkontribusi membantu keluarga dan masyarakat dalam memberikan pengetahuan jika ada anak yang mengalami keterpisahan pengasuhan pada anak akibat terdampak di masa pandemi ini. Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) sebagai garda terdepan keluarga dapat meningkatkan peran dan kapasitasnya dalam masa pandemi ini mendorong para orangtua agar mampu menjadi pengasuh terbaik bagi anak.

“Mari sekali lagi, para orangtua jadilah Role Model yang baik bagi anak, dan kita pastikan anak tetap gembira, peduli, dan berprestasi. Hal ini sesuai dengan tema Hari Anak Nasional 2021, yakni "Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan tagline #AnakPedulidiMasaPandemi,” pungkas Rohika.

Editor: SP

RELATED NEWS