Anak-anak yang tinggal di kamp pengungsian, komunitas terlantar atau dalam situasi darurat lainnya sekarang memiliki kesempatan yang lebih baik untuk terlindungi dari penyakit diare parah dengan vaksin rotavirus berkat adanya perjanjian harga dengan pabrikan.
&nbsp;
Dirilis dari laman WHO Kamis (4/3/2021) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama dengan M&eacute;decins Sans Fronti&egrave;res (MSF) dan &nbsp;Save the Children, UNICEF menyambut baik kesempatan untuk membuat vaksin rotavirus tersedia bagi lebih banyak anak yang hidup dalam krisis kemanusiaan berkat perjanjian harga dengan pabrikan.
&nbsp;
Perjanjian tersebut memanfaat multi-mitra Humanitarian Mechanism, yang diluncurkan pada tahun 2017. Vaksin rotavirus adalah vaksin kedua yang dapat diakses melalui skema tersebut, yang bergantung pada produsen yang menyediakan vaksin mereka dengan harga terendah untuk digunakan dalam keadaan darurat - di semua negara. tingkat pendapatan. Yang pertama tersedia adalah vaksin pneumokokus.
&nbsp;
&ldquo;Kami menyambut baik keterlibatan dari produsen dan berharap ini akan menjadi langkah untuk membuat lebih banyak vaksin tersedia di masa depan dengan harga yang terjangkau,&rdquo; kata Dr Kate O'Brien, Director of Immunization, Vaccines and Biologicals di WHO.
&nbsp;
&nbsp;Ia mengatakan bahwa tidak dapat diterima apabila beberapa dari anak-anak yang paling berisiko tidak divaksinasi terhadap penyakit yang merusak seperti rotavirus dikarenakan kurangnya ketersediaan atau biaya tinggi.
&nbsp;
Rotavirus adalah penyebab paling umum dari penyakit diare parah pada anak di bawah 5 tahun secara global, yang menyebabkan hingga 200.000 kematian anak setiap tahun. Anak-anak di kamp pengungsian dan komunitas terlantar termasuk yang paling rentan di dunia terhadap penyakit tersebut, karena kepadatan penduduk, kebersihan dan sanitasi yang buruk, dan tingkat malnutrisi yang lebih tinggi.
&nbsp;
&ldquo;Setiap hari di seluruh dunia, anak-anak meninggal karena mereka sangat lemah karena diare - itu salah satu pembunuh terbesar anak-anak di dunia. Save the Children melihat dampak merusak yang ditimbulkan rotavirus pada anak-anak setiap hari, jadi kami menyambut baik komitmen penting ini sebagai langkah penting dalam melindungi beberapa anak yang paling rentan dari penyakit yang mengancam jiwa, namun mudah dicegah. Uang seharusnya tidak pernah menjadi penghalang antara hidup dan mati, &rdquo;kata Rachel Cummings, Director of the Humanitarian Public Health Team di Save the Children.
&nbsp;
Sebagai informasi sejak 2017, hampir satu juta dosis vaksin pneumokokus telah disetujui untuk digunakan oleh organisasi masyarakat sipil melalui Humanitarian Mechanism di 12 negara: Aljazair, Republik Afrika Tengah, Chad, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Yunani, Kenya, Lebanon, Niger, Nigeria, Sudan Selatan dan Suriah.
&nbsp;
&nbsp;&ldquo;Humanitarian Mechanism telah memperluas jumlah anak-anak yang dapat menerima vaksin yang menyelamatkan nyawa, tetapi untuk mencapai potensi penuhnya dan menyelamatkan lebih banyak nyawa, MSF meminta produsen untuk memberikan vaksin tambahan dan untuk mengizinkan pemerintah yang menampung anak-anak dalam keadaan darurat kemanusiaan untuk mengakses vaksin juga. Anak-anak di mana pun, di mana pun mereka tinggal, harus memiliki akses ke vaksinasi yang menyelamatkan nyawa&rdquo; Kata Miriam Alia, Vaccination&nbsp;and Outbreak Response Referent&nbsp; MSF.
&nbsp;
Sementara itu, UNICEF&rsquo;s&nbsp;Principal Advisor&nbsp;and Chief of Immunizations, Robin Nandy mengatakan pihaknya tahu bahwa sangat penting bagi UNICEF untuk memperluas jangkauan dan luasnya cakupan imunisasi di antara komunitas yang terkena dampak krisis kemanusiaan untuk memenuhi tujuan UNICEF dalam pemerataan imunisasi dalam dekade berikutnya.
&nbsp;
The Humanitarian Mechanism didirikan pada tahun 2017 melalui kemitraan PBB dan organisasi masyarakat sipil -MSF, Save the Children, UNICEF dan WHO- untuk meningkatkan akses ke vaksin dalam keadaan darurat oleh organisasi masyarakat sipil di negara-negara yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan Gavi.

WHO Sambut Baik Perjanjian Harga Dengan Pabrikan Terkait Penyediaan Vaksin Rotavirus Untuk Anak

Anak-anak yang tinggal di kamp pengungsian, komunitas terlantar atau dalam situasi darurat lainnya sekarang memiliki kesempatan yang lebih baik untuk terlindungi dari penyakit diare parah dengan vaksin rotavirus berkat adanya perjanjian harga dengan pabrikan.