Roti Enny, Menikmati Hasil Konsistensi 34 Tahun
PACITAN-Sudah hampir 34 tahun berdiri Roti Enny masih tetap survive dalam berbagai kondisi yang pernah dihadapi, salah satunya Covid-19. Nama Roti Enny diambil dari nama sang pemilik Enny. Enny memproduksi rotinya di Tambakrejo, Pacitan.
"Sudah berdiri sejak tahun 1988, dulu merantau ke solo awalnya, jadi pegawai toko roti, terus saya pulang ke pacitan nyoba buat roti sendiri,” kata Enny (08/04/2022)
Usaha roti Enny tak berjalan mulus, awal-awal perlu perjuangan untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan. Namun Enny terus konsisten dalam membuat dan memasarkan produknya. Jadilah seperti sekarang.
- Harta Karun Dunia yang Masih Menjadi Misteri (Bagian 2)
- Mercon Masih Menggema Selama Ramadan
- Sanggar Tari Maharani, Menggembleng Penari Profesional Pacitan
"Namanya usaha ada yang kadang dapet baik ada yang apes, tapi ya dilewati aja gitu kan kita sudah bertahan 34 tahun sejauh ini sudah paham lah naik turunnya Seperti apa keadaannya, kayak misal harga gula naik, harga tepung naik, kita juga sudah pernah ngalamin harga telur naik itu solusinya ya kita tetap menjaga kualitas tetap produksi walaupun skalanya nanti dikurangi gitu,” terang Enny,
Jenis-jenis roti yang Enny jual ada rasa moka, kelapa, selai, coklat, roti ini dibanderol dengan harga Rp1,000. Selain roti seribuan Enny juga membuat roti krumpul yang per pcs nya dibanderol dengan harga Rp8,000.
Pemasaran roti Enny saat ini hanya diilakukan di dalam Pacitan. Biasanya rotinya dimasukkan ke toko snack di pasar-pasar. Tiap hari Enny bisa memproduksi 700 an roti, dengan dibantu 5 orang karyawannya. Di dapur 2 orang, sedangkan karyawan pengiriman 3 orang.
Cara pembuatan Roti Enny hampir sama seperti roti biasa bikin adonan, lalu dibentuk sesuai jenis roti. Saat ini alat produksi di dapur Enny masih manual, setelah dipanggang lalu diisi isian rasa.
Harapan ke depannya bisa ekspansi ke luar Pacitan pemasarannya kemudian bisa membuka lapangan pekerjaan buat warga sekitar sini. v