5 Alasan Kenapa Harus Bangga Jadi Orang Pacitan

Selasa, 24 Mei 2022 12:01 WIB

Penulis:Dias Lusiamala

Panorama Teluk Pacitan dilihat dari Bukit Sentono Gentong
Panorama Teluk Pacitan dilihat dari Bukit Sentono Gentong (Dok Halopacitan)

PACITAN-Pada masa lalu, orang Pacitan  mungkin merasa minder karena sering disebut sebagai wilayah pinggiran dan tertinggal. Tetapi sekarang sebaliknya. Orang akan bangga mengaku sebagai orang Pacitan

Mengapa demikian? Karena ada banyak hal yang bisa dibanggakan dari kota kecil ujung selatan Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Pacitan tercinta. Apa yang membuat bangga dengan Pacitan. Ada beberapa alasan yang membuat kita harus bangga dengan Pacitan. Berikut ini hal yang membuat kita bangga dengan Pacitan.

Punya 85 Pantai Keren

Wisata Alam yang Indah. Pacitan adalah surga wisata, salah satunya adalah pantai. Inilah yang membuat orang semakin bangga dengan Pacitan. Berdasarkan data yang ada, ada sebanyak 85 pantai yang terbentang di sepanjang Pacitan dan masuk berada di 7 kecamatan, yakni Kecamatan Donorojo, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo dan Sudimoro.

Dari total 85 banyaknya pantai tersebut, sebagian dikelola oleh Pemerintah setempat, swasta, dan badan usaha milik desa (BUMDes). Ada pula banyak pantai yang belum dikelola, karena akses jalan yang masih sulit.

Masing-masing pantai di Pacitan memiliki kharakteristik yang unik, seperti misalnya Pantai Klayar yang terletak di Desa sendang Kecamatan Donorojo terkenal dengan seruling samuderanya dan karang mirip patung sphinx.

Kemudian ada juga Pantai Watukarung di Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku yang dikenal dengan batu karang putri samudera. Di Pantai ini juga memiliki ombak yang bagus sehingga acapkali dijadikan lokasi surfing bagi surfer-surfer nasional bahkan internasional. Ada juga pantai srau yang cocok untuk melihat sunset atau lembayung senja dan camping.

Di sebelah timur, Pacitan memiliki Pantai Pidakan, yang dikenal dengan bebatuannya yang mayoritas menutupi permukaan pantai. Tak jauh dari Pidakan, ada juga pantai Soge yang panoramanya keren, karena berada tepat di tepi jalur pantai selatan Jawa.

Tapi perlu diingat, meski ada banyak pantai, ombak di selatan Jawa, salah satunya di sepanjang pantai di Pacitan ini cukup tinggi ya, jadi kalau berkunjung wajib selalu waspada dan tidak disarankan untuk berenang, kecuali di pantai yang punya fasilitas kolam renang, seperti di Teleng Ria dan Pantai Taman.

Gua yang elok

Selain memiliki banyak keindahan di banyak pantai, Pacitan juga dikenal memiliki gua yang elok. Hal itu dikarenakan beberapa wilayah Pacitan, utamanya di wilayah Punung, Pringkuku dan Donorojo merupakan kawasan karst. 

Yang paling indah tentu adalah Goa Gong, yang terletak di Desa Bomo, Kecamatan Punung, Pacitan atau 30 km arah Barat Daya Kota Pacitan. Keindahan bumi Pacitan tergambar dari mempesonanya ornamen di dalam salah satu obyek wisata Gua terkenal di Pacitan, karena setelah obyek wisata Pantai, wisata Goa adalah obyek wisata unggulan dari Pacitan. Salah satunya adalah Goa Gong.

Punya SBY

Jika menyebutkan nama Pacitan, pasti tak pernah lepas dari nama salah satu putra daerah yang pernah menjadi Presiden ke 6 RI, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hampir semua masyarakat Pacitan pasti sangat sepakat jika sosok satu ini adalah inspirasi bagi masyarakat Pacitan dan seluruh bangsa Indonesia. Susilo Bambang Yudhoyono, salah satu putra daerah yang lahir dan tumbuh di Pacitan.

Susilo Bambang Yudhoyono ini lahir di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Pacitan pada 9 September 1949 lalu dari pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Sejak era reformasi dimulai, SBY merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama lima tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua. Hingga kini, mayoritas masyarakat Pacitan masih mengelu-elukan SBY, karena di era kepemimpinan SBY, Pacitan memiliki banyak kemajuan, terutama di bidang infrastuktur.

Di era SBY, pembangunan besar-besaran jalur lintas selatan (JLS), masjid agung Pacitan dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Sudimoro direalisasikan dan kebermanfaatannya bisa dirasakan masyarakat Pacitan hingga kini.

Untuk mengenang masa kecil SBY, warga atau wisatawan bisa mengagendakan untuk mengunjungi rumah masa kecil SBY yang terletak di Ploso, Pacitan. Rumah yang merupakan rumah budhe SBY itu menjadi saksi perjalanan sejarah seorang pemimpin besar negeri ini. Selain itu pada akhir tahun 2022 kabarnya Museum dan Galeri SBY-ANI yang lokasinya di wilayah jalur Pansela atau JLS Pacitan akan dibuka.

Pesantren Tremas

Hal lain yang membuat kita bangga dengan Pacitan adalah dengan adanya Pesantren Tremas yang telah berdiri sekitar 1 abad yang lalu. Pesantren Tremas menjadi ikon perkembangan Islam di Pacitan. Hal ini dikarenakan karena memang pondok pesantren yang berada di Desa Tremas, Kecamatan Arjosari ini telah sangat berjasa dalam menyebarkan Islam di tanah Pacitan, mulai dari awal berdirinya pondok, sampai sekarang.

Tentu keberadaan pondok pesantren ini menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat Pacitan, apalagi kurikulum khas pesantren dibentuk sedemikian rupa sehingga dalam perjalanannya, para santri didesain untuk menjadi manusia muslim seutuhnya.

Hal tersebut nampak dalam Kegiatan pesantren yang selalu diwarnai oleh suasana spiritual. Kegiatan sehari-hari di pesantren sebagai kyai, ustadz dan juga santri, diwarnai oleh semangat beribadah.

Saat ini, Pesantren Tremas sudah berkembang dengan sangat pesat, mulai dari metodologi pengajaran, sampai dengan fasilitas pendukungnya dan lembaga pendidikannya yang juga sudah berkembang hingga tingkat perguruan tinggi.

Selain Pondoknya yang membuat kita bangga, tentu ada hal lagi yang membuat bangga, yakni nama besar Syekh Mahfudz Attarmasie. Nama lengkapnya adalah Muhammad Mahfudz bin ‘Abdillah bin ‘Abdul Manan bin Dipomenggolo Attarmasie al-Jawi. Beliau adalah ulama dari keluarga Tremas. Ulama besar yang produktif dalam penulisan maupun keilmuan yang cukup dikenal di kalangan ulama di Nusantara, utamanya kontribusi keilmuannya dalam bidang tafsir maupun hadis di Nusantara.

Penghasil Akik Terbesar di Indonesia.

Kecamatan Donorojo, terutama Desa Sukodono dan Desa Gendaran, sudah dikenal luas hingga mancanegara sebagai salah satu sentra kerajinan batu akik di Indonesia. Bahkan, di desa tersebut ada pasar khusus untuk kerajinan batu akik.

Salah satu potensi daerah Pacitan ini terpusat di kawasan Donorojo, sedikit banyak telah menyumbang pendapatan asli daerah dengan  nilai penting bagi Pacitan. Mengingat, daerah Pacitan kaya dengan aneka bebatuan yang tidak hanya elok dipandang dalam bentuknya sebagai obyek wisata–kars, misalnya tetapi juga untuk diolah sebagai cinderamata bernilai seni.

Oleh karena itu, apabila Anda menjejakkan kaki di Pacitan untuk berbagai tujuan, seperti perjalanan dinas atau rekreasi, kiranya kurang lengkap jika tidak membeli souvenir batu akik untuk dipakai sendiri maupun sebagai oleh-oleh.

Itulah 5 alasan yang bisa dibanggakan dari Kabupaten Pacitan, dan masih banyak lagi hal lain yang patut dibanggakan dari Pacitan.