Pacitan sebagai salah satu kota yang terletak di pesisir laut Selatan, tidak hanya memiliki potensi di sektor kelautan dan pariwisata saja, namun juga memiliki potensi sektor pertanian yang sangat baik. Salah satunya adalah kebun benih akasia yang merupakan kerjasama dengan Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPI) di Desa Ngadirejan Kecamatan Pringkuku, diam-diam mampu menyumbang PAD dari pendapatan lain lain untuk Kabupaten Pacitan.
Seperti dilansir dari akun instragram @dlhpacitan Senin (8/11/2021), Kasi Perlindungan dan Konservasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan Misgianto menyampaikan bahwa hasil panen benih akasia yang telah disertifikasi oleh Balai BPPI Alhamdulillah hasilnya bisa kita masukkan untuk PAD Kabupaten Pacitan.
"Acacia mangium atau tanaman akasia dengan sifat tolerannya terhadap tanah kritis dan bebatuan sehingga cocok dijadikan tanaman pionir. Manfaat dari tanaman akasia pun juga banyak, " jelasnya
Sementara itu Joni Maryono, Kepala DLH menambahkan bahwa akasia yang selama ini kita pandang sebelah mata ternyata memiliki nilai ekonomi dan kemanfaatan yang sangat baik.
"Tanaman akasia dapat dijadikan bahan baku parfum dan produk kecantikan karena memiliki kandungan tanin yang tinggi, sehingga harga jualnya pun bagus di pasaran," kata Joni.
Acacia mangium sebagai tanaman konservasi mempunyai banyak manfaat. Akasia dapat dipanen mulai dari bunga, biji, daun, maupun kayunya. Kayu dapat ditebang apabila sudah tidak produktif dan dimanfaatkan sebagai bahan mebel.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari acacia mangium seperti dikutip dari tectonagrande.com: