PACITAN – Jika sesuai jadwal rombongan jamaah haji asal Pacitan pulang ke Tanah Air pada Selasa tanggal 19 Juli 2022. Pemerintah Kabupaten Pacitan pun mulai mempersiapkan penyambutan kepulangan jamaah haji .
Kepulangan jamaah haji Pacitan nantinya akan disambut dengan upacara penyambutan oleh Bupati Pacitan langsung di Pendopo kabupaten.
Nantinya yang datang pada tanggal 19 Juli 2022, ada sebanyak 52 jamaah kemudian tanggal 24 Juli 2022 ada satu jamaah.
Sesuai jadwal jamaah haji Pacitan yang tergabung dalam kloter 6 akan mendarat di Bandara Juanda tanggal 19 Juli 2022 sekitar pukul 12.25 WIB. Karena masih harus mengikuti proses pemeriksaan di asrama embarkasi seperti pemeriksaan keimigrasian, beacukai dan kesehatan sehingga rombongan jamaah haji Pacitan baru tiba di Kabupaten Pacitan tercinta sekitar pukul 23.00 WIB.
Agus Hadi Prabowo Kepala Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Pacitan menerangkan, dari jumlah total jamaah yang berangkat, semua ikut pulang. Selain itu jamaah juga disambut dengan penyajian menu soto khas Pacitan.
“Ada perbedaan dengan tahun sebelumnya, untuk kepulangan jamaah haji Selasa tanggal 19 Juli 2022 akan ada upacara penyambutan dari Bupati di pendopo Kabupaten Pacitan. Jamaah akan diberi sajian makan malam menu khas Pacitan soto. Setelah upacara penyambutan selesai jamaah bisa pulang ke rumah masing masing,” kata Agus, Sabtu (16/7/2022).
Agus Hadi Prabowo, juga menginfokan untuk 1 jamaah haji yang tergabung dalam kloter 13 penjemputan akan di lakukan tanggal 24 Juli 2022. Info terakhir yang diterima sampai jelang kepulangan ke Tanah Air seluruh jamaah haji dikabarkan dalam kondisi sehat tidak ada yang terganggu kesehatannya.
Untuk seluruh jamaah haji setelah tiba di asrama embarkasi dilakukan screening untuk membuktikan mereka bebas Virus Covid-19.
“Secara umum saya berharap semua jamaah haji sehat sehingga bisa langsung pulang dan melaksanakan kegiatan sehari hari di lingkungannya,” kata Agus.
Selain itu, ada banyak pertanyaan yang datang kepada Agus menanyakan terkait batasan umur, maksimal hanya sampai umur 65 tahun saja yang bisa berangkat, apakah masih berlaku untuk tahun seterusnya ataukah hanya tahun ini dan juga masalah batasan kuota menjadi pertanyaan terbanyak yang sering ditanyakan saat warga akan mendaftar haji di Kementerian Agama Pacitan.
“Hampir bisa dikatakan setiap hari kita ada pertanyaan dari masyarakat yang datang ke kantor kemenag,” ungkap Agus.
Dari pertanyaan yang kerap di lontarkan warga tersebut, Kemenag Pacitan hanya sebatas bisa menjawab bahwa pembatasan usia 65 tahun itu semoga hanya tahun ini saja. Namun yang perlu diketahui, ketentuan batasan usia itu datangnya dari Saudi Arabia bukan dari Pemerintah Indonesia.
Sementara secara umum penyelenggaraan haji tahun ini berjalan dengan lancar biarpun persiapan cukup mendadak hanya kurang dari 2 bulan.
“Kami berharap pembatasan usia 65 tahun itu hanya tahun ini karena masalah pandemi Covid-19 termasuk pengurangan kuota. Yang berangkat tahun ini hanya 45 persen. Akibatnya lebih panjang masa tunggu keberangkatan jamaah.”pungkasnya