LAMPUNG- KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab dipanggil Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Dalam Muktamar Ke-34 NU di Lampung, Jumat (24/12/2019) Gus Yahya unggul dari petahana KH Said Aqil Siroj, dalam pemilihan Ketua Umum PBNU yang dilaksanakan pada.
Gus Yahya meraih 337 suara, sementara Kiai Said Aqil memperoleh suara 210 dari total 548 suara yang masuk, baik dari pengurus cabang, wilayah maupun luar negeri, sementara yang dinyatakan tidak sah satu suara.
Gus Yahya lahir di Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966. Ayahnya, KH Muhammad Cholil Bisri adalah pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin di Leteh, Rembang, Jawa Tengah.
Selain ulama, ayahnya juga dikenal sebagai sosiolog dan politikus pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kakeknya juga seorang tokoh besar NU, KH Bisri Mustofa penyusun Kitab Tafsir Al Ibris.
Lahir dan besar di kalangan pesantren, Gus Yahya digembleng ilmu agama sejak dini. Salah satunya dengan dikirim untuk mondok di Madrasah Al Munawwir Krapyak, Kota Yogyakarta, yang diasuh oleh KH Ali Maksum.
Selepas dari pondok, Gus Yahya melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIP UGM). Selama masa kuliah, Gus Yahya aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta.
Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu sempat bermukim selama setahun di Mekkah, Arab Saudi untuk belajar agama.
Gus Yahya dikenal dekat dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia pernah ditunjuk menjadi Juru Bicara Presiden sewaktu Gus Dur berkuasa pada 1999-2001. Setelah itu, Gus Yahya sempat aktif di PKB, tapi kemudian memilih lebih menekuni di bidang pendidikan.