Manfaatkan Lahan Kosong, Mursyidin Bisa Nikmati Manisnya Salak Pondoh

Sabtu, 19 Maret 2022 11:40 WIB

Penulis:Amirudin Zuhri

SALAK.jpg
Mursyidin merawat tanaman salaknya (Halopacitan/Dias Lusiamala)

PACITAN-Sukses manfaatkan lahan kosong, Mursyidin (61) warga Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, berhasil menanam buah salak pondoh. 

Mursyidin menceritakan bahwa dia mulai menanam salak pondoh sejak 27 tahun silam, di atas tanah seluas satu hektar.

"Saya menanam sejak 1996. Bibit yang saya tanam dapat dari Sleman, dari kelompok tani. Dari ratusan bibit yang saya tanam yang hidup hanya 80 saja,” kata Mursyidin (18/03/2022).

Menurut Mursyidin salak pondoh memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh salak yang lain. Walau sudah 27 tahun masih bisa terus berbuah, bahkan pohon salak yang roboh pun masih ada buahnya. 

"Alhamdulillah setiap panenan bisa sampai 50 kg sampai 1 kwintal. Kalau ada yang berminat bibit salak pondoh, disini juga ada adanya." kata Mursyidin kepada Halopacitan Jumat (18/03/2022).

Tidak ada perawatan khusus dalam menanam salak pondoh, hanya perlu membersihkan pelepah yang sudah tua. Agar saat panen proses pengambilan salaknya mudah. Dedaunan yang kering dibiarkan karena bisa menjadi pupuk organik. 

Salak yang berbuah/Dias Lusiamala

Lalu agar salak pondohnya berkualitas, saat pohon diserang binatang buas harus segera ditangani, agar tidak mengganggu panenan. Binatang yang biasanya sering menganggu seperti, tupai, luwak dan hewan liar lain yang hidup di hutan sekitar lahan Mursyidin.

"Salak pondoh rasanya manis dan banyak yang suka. Kalau mau sukses ya kuncinya harus punya inovasi, dan mau merawat kebun salak pondohnya." ,kata Mursyidin

Mursyidin menjual salak pondoh miliknya Rp7000/kg kepada beberapa pedagang buah.