OG Jewelry Pacitan, Bukti Nyata UMKM Tetap Jaya di Tengah Badai Pandemi
- Pandemi COVID 19 berdampak pada semua sektor kehidupan. Krisis kesehatan yang berkepanjangan memukul dunia usaha yang menyebabkan banyak usaha yang gulung tikar
Halo Berita
Pandemi COVID 19 berdampak pada semua sektor kehidupan. Krisis kesehatan yang berkepanjangan memukul dunia usaha yang menyebabkan banyak usaha yang gulung tikar. Namun tidak sedikit yang mampu bertahan dari situasi pandemi. Salah satunya OG Jewelry dari Pacitan. Tidak hanya mampu bertahan, namun di tengah pandemi ini bahkan sempat tembus omzet bulanan tertinggi.
Istianah, pemilik OG Jewelry mengatakan selama pandemi tentu saja usahanya juga terdampak. Biasanya setiap bulan bisa ikut pameran ke luar kota, tapi kemudian kegiatan lebih banyak di rumah saja sehingga kami jarang bertemu pelanggan kami secara langsung, permintaan dan omset juga berdampak sempat mengalami penurunan.
“Tapi Alhamdulillah dengan banyak strategi yang kami coba upayakan kami bisa bertahan dan bahkan pernah mencapai omset bulanan tertinggi selama kami menjalan usaha ini hampir 7 tahun”, ungkap Ibu tiga anak ini.
- Ingin Kuliah Pascasarjana di Inggris? Ini Ada Beasiswa dari GREAT
- Cegah Banjir Bandang, Perlakukan Wilayah DAS Sesuai Fungsinya
- Kalahkan Swiss FC Magetan, Perspa Pacitan Puncaki Klasemen Grup H
- Hore Pacitan Dapat Jatah, PLN Jatim Sambung Listrik Gratis Rumah Tangga Pra-Sejahtera
Lebih lanjut Isti menyampaikan, “Di tengah pademi inilah saatnya memperbaiki usaha dan fokus melihat ke dalam usaha kita, apa yang kurang dan harus dibenahi, harus adaptif dan banyak melakukan inovasi baik produk, desain, dan strategi usaha kita”.
Berawal dari mendapatkan pelatihan dari Dinas Indagkop Pacitan di tahun 2013, Istianah mulai tertarik untuk membuat usaha kerajinan aksesoris/perhiasan batu. Tahun 2014 Ia mulai serius menggeluti usaha ini.
“Tahun 2015 Optimistie Gems Jewelry (OG Jewelry) sudah kami daftarkan merknya di di Kemenkumham”, jelasnya.
Terkait pemasaran produk, Istianah menjelaskan bahwa ia memanfaatkan media sosial berupa Instagram, Facebook dan WhatsApp.
“Yang penting konsisten isinya selalu update dan bukan berita baper alias seputar karya, agar pelanggan percaya kita selalu berkarya dan trusted seller,” pungkasnya.
