Halo Berita

Paguyuban Warga Pacitan di Tanjungpinang Lepas Rindu ke Tanah Leluhur

  • Paguyuban Warga Pacitan (PWP) Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri) pada, Kamis (21/07/2022) melakukan kunjungan ke Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Halo Berita
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

PACITAN-Paguyuban Warga Pacitan (PWP) Tanjungpinang Kepulauan Riau (Kepri) pada, Kamis (21/07/2022) melakukan kunjungan ke Pemerintah Kabupaten Pacitan. Selain untuk melepas rindu pada tanah leluhur, kedatangan mereka untuk ikut mempromosikan wisata Pacitan

Kunjungn diterima  Sekretaris Daerah (sekda) Heru Wiwoho bersama para Asisten Sekda, Staf Ahli Bupati serta sejumlah pimpinan Perangkat Daerah. 

“Paguyuban Warga Pacitan Tanjung Pinang itu namanya sudah kemana mana termasuk di Pacitan ini, kita sudah tiga kali datang berkunjung ke kantor Bupati Pacitan,” kata Maryati, Ketua PWP Tanjungpinang. 

Kedatangan PWP Tanjungpinang ke tanah leluhur tak lain untuk menyambung serta memperkokoh tali silaturahmi sebagi sesama warga Pacitan.  PWP Tanjungpinang menurutnya harus eksis karena banyak warga perantauan Pacitan di ibu kota Provinsi Kepri itu. Bahkan, tidak sedikit yang sudah sukses. 

“Pas ada korban banjir kita penggalangan dana dan Alhamdulillah bisa terkumpul Rp.145 juta lebih dan dari situ kita merasa paguyuban Pacitan harus selalu eksis,” ungkapnya kembali. 

Tidak hanya untuk merekatkan silaturahmi warga Pacitan, PWP Tanjungpinang juga berkomitmen untuk turut serta mempromosikan Pacitan dengan segala potensinya. 

Selamat datang di Pacitan, Inilah Pacitan sekarang mungkin sudah banyak perubahan. Banyak tempat - tempat wisata cukup indah dan dengan kehadiran bapak ibu sekalian bisa turut di promosikan,” ujar Sekda Pacitan Heru Wiwoho. 

Rombongan PWP Tanjungpinang akan berada di Pacitan dalam beberapa hari. Selain menikmati pesona Pacitan, mereka juga ingin menikmati kuliner serta membeli oleh - oleh khas Pacitan untuk dipromosikan di Tanjungpinang. Dalam kesempatan itu Sekda Heru Wiwoho mendapat cindera mata “Tanjak” atau sebuah ikat kepala khas Melayu.